Health & Diet
Bermain Olah Tubuh

2 Feb 2016


Musim hujan, jalanan macet, sering traveling, bisa jadi faktor yang membuat Anda tak bisa ke gym? Anda bisa tetap bugar dengan melakukan olah tubuh yang belakangan ini sedang naik daun, calisthenics.

Mungkin sebagian besar orang baru mendengar nama ini, tapi calisthenics sesungguhnya bukan olah tubuh yang baru.  Berdasarkan sejarahnya, jenis latihan ini sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Sebutan calisthenics  berasal dari gabungan kata kalos, yaitu keindahan, dan sthenos, yaitu kekuatan.

“Prinsipnya, ini adalah olahraga yang menggunakan beban tubuh sendiri. Istilahnya body weight training,” ujar Jansen Ongko, R.D., M.Sc., Pakar Gizi dan Kebugaran.
Pada dasarnya, gerakan di program body weight training ini berfokus pada kemampuan dari koordinasi otot-otot besar tubuh, seperti paha, bokong, punggung, dan dada, dalam melakukan gerakan dasar yang mendukung aktivitas keseharian.

Contohnya, gerakan seperti mendorong, menarik, jongkok, berjalan, melompat, bergantungan, dan lainnya.
Berbeda dengan latihan beban yang menggunakan alat bantu seperti mesin, barbell, dumbbell, kettlebell, atau battle rope, latihan calisthenics tak hanya fokus pada kekuatan otot bagian tubuh tertentu. Calisthenics melatih dan memiliki manfaat yang lebih luas.
“Calisthenics melatih koordinasi, ketahanan, sekaligus  kekuatan otot,” ujar Jansen. Hasilnya, tubuh tak sekadar berotot, tapi terdefinisi lebih ramping, kencang, dan membuat Anda bergerak lebih lincah dan tangkas. Dan, karena bisa dilakukan tanpa alat bantu, latihan ini praktis dilakukan di mana saja.

Tingkat kesulitan gerak calisthenics bisa disesuaikan dengan kemampuan, sehingga  olahraga ini terbilang ramah bagi wanita. Agar tidak cedera, Anda harus mengetahui tingkat kemampuan tubuh sendiri dan mengerti mekanisme  tiap gerakan secara baik. Apalagi, jika sebelumnya Anda cukup jarang berolahraga.
Dalam ?menentukan tingkat kesulitan sering kali dibutuhkan keahlian, pengalaman, dan pemahaman tentang mekanisme gerakan-gerakan yang ada pada program body weight training.

Ingat, tingkat kemampuan satu orang dengan yang lain berbeda-beda.  Demikian juga untuk perbedaan porsi latihan antara wanita dan pria. Banyak gerakan  yang biasa dilakukan oleh pria belum tentu dapat dilakukan wanita karena membutuhkan kekuatan yang besar.? Demi amannya, Anda sebaiknya memulai dengan didampingi pelatih kebugaran atau mengikuti komunitas yang memiliki pelatih yang berpengalaman.

Menurut Jansen, jika Anda sangat awam dalam olahraga, sebaiknya tidak asal mengikuti video atau gambar di internet. Sering kali informasi dari video atau gambar tidaklah cukup, dibutuhkan koordinasi yang baik antara otak dan otot dalam melakukan suatu gerakan agar hasilnya optimal, terlepas apa pun jenis olahraganya. (f)