Health & Diet
7 Hal yang Wajib Anda Ketahui Tentang Kanker Usus Besar

5 Feb 2018


Foto: Fotosearch
 
Kabar tentang penulis Zara Zettira (48) yang sedang mengidap penyakit kanker usus besar atau kanker kolorektal mulai beredar akhir Januari 2018. Ketika itu, Nadirsyah Hosen, penulis sekaligus pengajar dan peneliti di Monash University, Australia mengabarkannya lewat akun Twitter pada Rabu (31/1/2018). Nadirsyah mengungkapkan bahwa kondisi Zara Zettira cukup parah.

Tidak lama kemudian, alumni Gadis Sampul 1987 itu meresponsnya. Ia membenarkan kabar itu dan me-retweet ucapan doa dan keprihatinan banyak orang kepadanya. Bahkan tak jarang ia membalas cuitan dari warganet.  

Zara Zettira merupakan penulis yang terkenal di era '90-an. Karya-karyanya yang cukup populer antara lain dan Cerita dalam Keheningan dan Prahara Cinta, serta drama radio Diary dan Catatan Si Boy yang diputar di Radio Prambors Rasisonia pada era 90-an. Ia juga menjajal dunia penulisan skenario untuk sinetron laris seperti: Janjiku, sinetron ramadaan seperti Hikmah I dan II, dan Ikhlas

Untuk lebih mengenal kanker kolorektal, berikut 7 hal yang wajib Anda ketahui tentang kanker ini yang dirangkum oleh femina dari berbagai sumber serta didukung oleh paparan Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP dalam acara temu media dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia 2018 di Jakarta beberapa waktu lalu.  



Foto: Twitter/ @na_dirs


Foto: Dok. Twitter/ @zarazettirazr
 
1/ Kanker kolorektal merupakan kanker yang berkembang dari sel-sel usus besar.
Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Rektum adalah bagian 15 cm terakhir dari usus besar dan terletak di dalam rongga panggul di tengah tulang pinggul. Dengan berkembangnya sel-sel pada lapisan usus besar, menyebabkan penyumbatan usus, atau perdarahan pada tinja.

2/ Jumlah penderita semakin meningkat.
Prof. Aru mengatakan bahwa kanker usus besar termasuk penyakit mematikan yang jumlah penderitanya terus bertambah. Tiga jenis kanker yang umum diidap wanita saat ini adalah, kanker payudara, kanker rahim dan kanker usus. Sedangkan di kalangan pria adalah kanker paru, kanker prostat, dan kanker usus besar.
 
3/ Kebanyakan orang yang didiagnosis mengidap kanker kolorektal berusia di 45 tahun.
Jika orang lebih muda, berumur kurang dari 20 tahun, mengidap penyakit ini kemungkinan besar merupakan kanker kolorektum keturunan, seperti polip adenomatosa familial.
 
4/ Menyerang siapa saja. 
Kanker jenis ini merupakan kanker paling umum yang dapat menyerang pria dan wanita.  
 
5/ Gejala dan tanda kanker kolorektal.
Gejala umum yang dialami adalah perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit terus menerus atau perubahan dalam frekuensi tinja. Darah bercampur dengan tinja juga tanda mencurigakan yang membutuhkan perhatian medis segera. Gejala-gejala lainnya termasuk ketidaknyamanan atau nyeri perut terus menerus yang tidak jelas. Kadang kala dirasakan ada benjolan didalam perut.
 
6/ Penyebab kanker usus besar.
Kanker ini dapat disebabkan oleh beberapa hal.
- Makanan: makanan berprotein tinggi, lemak tinggi dan diet rendah serat, dapat meningkatkan risiko.
- Genetik: bila salah satu dari anggota keluarga pernah terkena kanker usus besar, generasi berikutnya mempunyai kemungkinan lebih tinggi dari rata-rata.
- Polip: polip usus besar tumbuh di dinding bagian dalam kanker usus besar atau rektum rentan terhadap berbagai stimulus, bisa berubah menjadi kanker.
- Penyakit crohn atau kolitis ulseratif (radang usus): orang yang mengidap penyakit itu, berisiko 30 kali lebih tinggi menderita kanker usus besar.
 
7/ Pengobatan. Stadium atau tingkat keparahan kanker menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan yaitu:
Operasi: Operasi adalah penanganan yang paling sering dilakukan khususnya bagi pasien stadium dini.
Radioterapi: Radioterapi sering digunakan dengan operasi untuk menurunkan tingkat kekambuhan.
Kemoterapi: Sebelum operasi, bisa dilakukan kemoterapi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker baru, dan juga untuk membunuh dan membinasakan sel kanker.
- Imunoterapi: Imunoterapi dapat meningkatkan imunitas dan kualitas hidup pasien; tanpa trauma, tidak sakit, tidak perlu rawat inap, juga dapat menurunkan efek samping dari radioterapi.
 
Prof. Aru mengatakan bahwa dengan semakin meningkatnya pengidap kanker, termasuk pengidap kanker usus besar, diharapkan masyarakat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap penyakit kanker, berikut cara mencegah dan penanganannya baik bagi penderita maupun orang di sekelilingnya.  

“Bergerak secara aktif seperti berolahraga, tidak mengonsumsi alkohol, menghindari menghisap rokok, dan mengurangi konsumsi daging olahan merupakan cara-cara tepat mencegah kanker,” katanya. 

Hari Kanker Sedunia 2018 jatuh pada tanggal 4 Februari diperingati juga di Indonesia mengangkat tema ‘We Can. I Can’ atau ‘Kita Bisa. Saya Bisa’  mendorong semangat untuk penanggulangan kanker oleh semua pihak, baik upaya yang dapat dilakukan secara bersama-sama dan ada upaya yang dapat dilakukan oleh diri sendiri. (f).

Baca Juga:

5 Persepsi Salah Tentang Kanker yang Beredar di Masyarakat

Kenali Gejala Myelofibrosis, Kanker Darah Langka yang Diderita Alyah, Istri Said Bajuri

Benarkah Biopsi Bikin Tumor Jadi Ganas?


 


Topic

#kankerususbesar, #zarazettira