Health & Diet
4C Yang Pengaruhi Kesehatan Mental Gen-Z, Apakah Itu?

3 May 2021


Foto: Freepik


Data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa dengan dominasi Generasi Z dan Milenial, masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87 persen. 

Terpaut 2,07% lebih banyak dari milenial, Gen Z kelahiran 1997 sampai 2021 memegang peran penting bagi masa depan Indonesia. Hal tersebut terungkap dalam diskusi virtual bertema Gen-Z Mental Health Issues yang diadakan oleh Sampoerna Academy sebagai institusi pendidikan formal bertaraf internasional dengan Halodoc.

Bicara tentang masa depan bangsa, tentunya tidak bisa lepas dari kualitas generasi penerusnya termasuk dalam hal kesehatan. Sering disebut juga sebagai digital natives, Gen-Z dibesarkan oleh kecanggihan digital, gawai, dan internet, serta tumbuh dengan pengalaman hidup dan interaksi sosial yang berbeda. Karena paparan teknologi yang sangat intens, Gen Z pun dikatakan menghadapi isu kesehatan mental yang tidak sama dengan generasi sebelumnya. Tetapi apakah sebenarnya gawai, internet, dan media sosial menjadi faktor penyebab gangguan terhadap kesehatan mental?

Mitra Psikolog Halodoc, Andria Charles M.Psi. menjelaskan bahwa kesehatan mental Gen Z memang perlu diperhatikan, khususnya untuk anak-anak yang membawa faktor kecenderungan atau risiko gangguan kesehatan mental. “Pada dasarnya, setiap individu dan anak adalah unik. Prinsip perkembangan anak adalah seperti membangun rumah, yaitu apabila fondasinya tidak kuat, maka bangunannya juga tidak kokoh,” ungkap Andria. 

Lebih lanjut Andria menjelaskan pada fase perkembangan anak ada 6 aspek yang harus terpenuhi, yaitu motorik halus, motorik kasar, bahasa, kognitif, sosial, dan emosional. “Begitu salah satu dari aspek ini tidak terbangun dengan baik, maka fondasi diri menjadi tidak kokoh, sehingga saat mereka terpapar dengan media sosial atau gadget bisa jadi menimbulkan masalah lebih serius,” tambahnya.

Selain pentingnya memperhatikan fase perkembangan anak, diskusi virtual ini juga menyinggung soal pentingnya 4C yang menjadi kebutuhan mental yang krusial dan dibutuhkan setiap individu. 

Lantas, apa itu 4C? 4C adalah Connect (Terhubung), Capable (Mampu), Count (Bernilai), dan Courage (Berani). Ketika keempat hal ini terpenuhi, maka individu atau anak tersebut lebih siap menghadapi berbagai tantangan atau situasi yang bisa mengganggu kesehatan mentalnya.  

Dan keempat faktor ini menjadi bagian penting dalam membangun karakter anak yang harus dikembangkan oleh orang tua juga sekolah atau tempat pendidikan. Dr. Mustafa Guvercin, School Director of Sampoerna Academy mengungkapkan bahwa menciptakan lingkungan belajar yang aman, penuh perhatian, dan kolaboratif, termasuk di dalamnya memperhatikan kesehatan mental murid menjadi langkah penting untuk menciptakan generasi Z yang tetap berani menghadapi tantangan demi mengejar impian dan cita-citanya di era yang dipenuhi dengan teknologi dan perubahan ini. (f) 

Baca Juga: 
Rayakan Hari Tidur Sedunia, Ini 5 Tip Mendapatkan Tidur Berkualitas
8 Tanda Anda Terjebak Gaya Hidup Kurang Gerak
Lakukan 7 Rutinitas Ini di Pagi Hari untuk Mengurangi Cemas dan Stres
 


Faunda Liswijayanti


Topic

#kesehatanmental, #genz