
Foto: Corbis
Hidung mampet tak sembuh-sembuh walaupun sudah dilawan dengan obat flu? Daripada sembarang minum obat, lebih baik Anda mencari tahu penyebab sebenarnya. Dengan mengetahui pemicu gejala, Anda bisa bernapas lega.
1/ Alergi atau infeksi?
Beberapa penyebab umum hidung tersumbat adalah alergi pada saluran pernapasan (hidung, tenggorok, dan paru-paru) dan infeksi, contohnya influenza saat daya tahan tubuh menurun.
Baik alergi maupun infeksi memicu produksi cairan pada rongga sinus sebagai bentuk pertahanan diri, yang pada saat bersamaan membuat saluran sinus membengkak dan tertutup.
Kondisi inilah yang membuat hidung tersumbat. Ketika timbul reaksi alergi, cairan hidung yang keluar akan berwarna bening. Sementara itu, bila terjadi infeksi, cairan hidung berwarna kuning atau kehijauan.
2/ Salah kaprah sinusitis
Terdapat delapan rongga sinus dalam tubuh kita, yaitu di area dahi, di antara kedua mata, dan rongga pipi, masing-masing di sisi kanan dan kiri kepala. Ketika cairan dari rongga sinus tak bisa mengalir ke hidung, udara akan terjebak di dalamnya, dan menimbulkan rasa nyeri di kepala.
Sinusitis terjadi ketika cairan yang menumpuk di rongga sinus terinfeksi kuman. “Pilek yang lama sembuhnya bukanlah sinusitis, tetapi alergi. Penderitanya kemungkinan memiliki faktor alergi yang diturunkan secara genetik,” jelas dr. Umar Said Dharmabakti, Sp.THT-KL (K) dari Klinik THT Kencana RSUP dr. Cipto Mangunkusumo.
3/ Bisa memicu polip
Polip, atau benjolan tidak normal bersifat jinak, yang tumbuh dalam rongga sinus atau selaput lendir hidung, akan terbentuk dalam setidaknya 3-6 bulan, bila sinusitis tidak diobati secara memadai.
Namun, memiliki polip tidak otomatis berarti Anda harus menempuh jalan operasi. Umumnya, dokter spesialis THT akan mendahulukan pemberian obat-obatan, misalnya kortikosteroid topikal, untuk mengecilkan dan melenyapkan polip hidung.
4/ Tangani dengan tepat
Pilek dan hidung tersumbat karena alergi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu adalah menghindari alergen (pencetus alergi), mengondisikan tubuh agar tidak mengalami alergi dengan menjalani gaya hidup sehat, dan mengonsumsi obat-obat antialergi sesuai anjuran dokter.
Sementara itu, bila hidung tersumbat akibat influenza, Anda bisa mengonsumsi obat bebas yang mengandung dekongestan untuk melegakan hidung. Bila gejala berlanjut, dokter mungkin akan menyarankan antibiotik atau obat semprot hidung.
“Namun, jangan mengonsumsi antibiotik atas inisiatif sendiri. Bisa-bisa, saat Anda mengalami infeksi tertentu dan benar-benar membutuhkannya, antibiotik itu tidak akan mempan lagi,” pesan dr. Umar. (f)
Baca juga:
Kenali Penyebab Alergi
Tak Sekadar Flu
Kenali Sinusitis Sebelum Terlambat
1/ Alergi atau infeksi?
Beberapa penyebab umum hidung tersumbat adalah alergi pada saluran pernapasan (hidung, tenggorok, dan paru-paru) dan infeksi, contohnya influenza saat daya tahan tubuh menurun.
Baik alergi maupun infeksi memicu produksi cairan pada rongga sinus sebagai bentuk pertahanan diri, yang pada saat bersamaan membuat saluran sinus membengkak dan tertutup.
Kondisi inilah yang membuat hidung tersumbat. Ketika timbul reaksi alergi, cairan hidung yang keluar akan berwarna bening. Sementara itu, bila terjadi infeksi, cairan hidung berwarna kuning atau kehijauan.
2/ Salah kaprah sinusitis
Terdapat delapan rongga sinus dalam tubuh kita, yaitu di area dahi, di antara kedua mata, dan rongga pipi, masing-masing di sisi kanan dan kiri kepala. Ketika cairan dari rongga sinus tak bisa mengalir ke hidung, udara akan terjebak di dalamnya, dan menimbulkan rasa nyeri di kepala.
Sinusitis terjadi ketika cairan yang menumpuk di rongga sinus terinfeksi kuman. “Pilek yang lama sembuhnya bukanlah sinusitis, tetapi alergi. Penderitanya kemungkinan memiliki faktor alergi yang diturunkan secara genetik,” jelas dr. Umar Said Dharmabakti, Sp.THT-KL (K) dari Klinik THT Kencana RSUP dr. Cipto Mangunkusumo.
3/ Bisa memicu polip
Polip, atau benjolan tidak normal bersifat jinak, yang tumbuh dalam rongga sinus atau selaput lendir hidung, akan terbentuk dalam setidaknya 3-6 bulan, bila sinusitis tidak diobati secara memadai.
Namun, memiliki polip tidak otomatis berarti Anda harus menempuh jalan operasi. Umumnya, dokter spesialis THT akan mendahulukan pemberian obat-obatan, misalnya kortikosteroid topikal, untuk mengecilkan dan melenyapkan polip hidung.
4/ Tangani dengan tepat
Pilek dan hidung tersumbat karena alergi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu adalah menghindari alergen (pencetus alergi), mengondisikan tubuh agar tidak mengalami alergi dengan menjalani gaya hidup sehat, dan mengonsumsi obat-obat antialergi sesuai anjuran dokter.
Sementara itu, bila hidung tersumbat akibat influenza, Anda bisa mengonsumsi obat bebas yang mengandung dekongestan untuk melegakan hidung. Bila gejala berlanjut, dokter mungkin akan menyarankan antibiotik atau obat semprot hidung.
“Namun, jangan mengonsumsi antibiotik atas inisiatif sendiri. Bisa-bisa, saat Anda mengalami infeksi tertentu dan benar-benar membutuhkannya, antibiotik itu tidak akan mempan lagi,” pesan dr. Umar. (f)
Baca juga:
Kenali Penyebab Alergi
Tak Sekadar Flu
Kenali Sinusitis Sebelum Terlambat
Topic
#hidung, #flu