
Foto: Unsplash
Hampir sebagian besar dari Anda mungkin lebih akrab memasak dengan cara menggoreng. Siapa pun rasanya tak bisa menolak tekstur makanan bertekstur crispy dan gurih yang terhidang di meja makan bukan? Sayangnya, belakangan ini masyarakat Indonesia harus berhadapan dengan naiknya harga minyak goreng yang dibarengi dengan langkanya komoditi tersebut di pasaran. Situasi ini akhirnya menjadi keluh kesah berbagai kalangan, apalagi awal puasa kini sudah di depan mata.
Namun Anda sebenarnya perlu tahu juga bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan yang digoreng tak baik untuk kesehatan. Makanan yang digoreng cenderung tinggi kalori dan lemak sehingga makan terlalu banyak dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Selain itu juga masih ada beberapa alasan lain mengapa Anda perlu mengurangi makanan yang digoreng. Apa saja? Berikut di antaranya.
Makanan jadi tinggi kalori
Artikel di Healthline menyebut bahwa dibandingkan dengan metode memasak lainnya, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan yang tak digoreng. Sebagai contoh, kentang panggang sebanyak 100 gram mengandung 93 kalori dan 0 gram lemal. Lalu bandingkan dengan kentang goreng dalam jumlah yang sama yang mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.
Makanan yang digoreng tinggi kalori dan lemak karena biasanya sebelum digoreng makanan akan dilapisi dengan adonan atau tepung. Lalu ketika digoreng dengan minyak, makanan kehilangan air dan menyerap lemak yang selanjutnya meningkatkan kandungan kalorinya.
Makanan digoreng tinggi lemak trans
Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh mengalami proses yang disebut hidrogenasi. Proses ini bisa terjadi saat minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama memasak.
Proses tersebut rupanya mengubah struktur kimia lemak dan membuatnya sulit untuk dipecah oleh tubuh dan pada akhirnya menyebabkan efek kesehatan yang negatif. Bahkan satu penelitian menemukan setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya meningkat.
Tingkatkan risiko terkena penyakit
Beberapa penelitian pada orang dewasa telah menemukan hubungan antara mengonsumsi makanan yang digoreng dan risiko penyakit kronis. Secara umum, makan lebih banyak makanan yang digoreng dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Makan makanan yang digoreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan tingkat kolesterol HDL baik menjadi rendah yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Makan makanan yang digoreng juga meningkatkan potensi resistensi insulin yang memicu seseorang terkena diabetes tipe 2.
Selain itu, semakin banyak asupan makanan yang digoreng maka makin banyak pula kandungan lemak trans dalam tubuh. Padahal lemak trans ini punya peran penting dalam penambahan berat badan karena dapat memengaruhi hormon yang mengatur napsu makan dan penyimpanan lemak. Peningkatan jumlah lemak itu yang kemudian memicu obesitas.
Potensi mengandung akrilamida berbahaya
Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak di suhu tinggi, seperti salah satunya menggoreng. Akrilamida terbentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin.
Nah, makanan yang digoreng biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Kabar buruknya, akrilamida dalam jumlah yang tinggi dapat menimbulkan risiko beberapa jenis kanker, diantaranya kanker ginjal, endometrium, dan ovarium.
Apa solusinya?
Dengan berbagai risiko tersebut, tak ada salahnya untuk mulai mengeksplorasi metode memasak yang lain. Tak harus dengan menggoreng, Anda bisa mencoba mengolah makanan dengan cara dikukus, menjadi makanan berkuah, menumis yang tak memerlukan banyak minyak, maupun dipanggang. Namun jika tetap ingin mengolah makanan dengan menggoreng, Anda bisa memilih minyak yang lebih sehat seperti salah satunya minyak kelapa. Menggunakan minyak yang lebih sehat ini dapat mengurangi beberapa risiko yang terkait dengan makan makanan yang digoreng. (f)
Baca Juga:
Daftar Menu Mingguan (31 Januari - 6 Februari 2022): Lezat Tanpa Goreng
5 Hidangan Bakar dengan Saus Nikmat
Daftar Menu Mingguan (24-30 Mei 2021): Mari Manggang
Topic
#kesehatan, #mengolahmakanan, #makanandigoreng