
Foto: Pixabay
Jawab:
Memang, ada dua risiko yang mungkin terjadi, yaitu risiko pada ibu dan risiko pada bayi. Sel telur itu sudah ada di dalam organ reproduksi sejak wanita dilahirkan. Namun, setiap bulan sel telur itu dilepaskan satu per satu karena sudah matang. Berarti, sel telur yang tersimpan selama hampir 40 tahun ini usianya juga sudah cukup tua. Mengapa jadi berisiko? Karena, selama itu sel telur mungkin terkena paparan radiasi. Akibatnya, kehamilan di atas usia 40 itu berisiko melahirkan bayi yang cacat. Kecacatan yang paling umum adalah down syndrome (kelemahan motorik, IQ rendah). Tapi, bisa juga cacat fisik.
Risiko kedua adalah pada ibu. Memasuki usia 35, wanita sudah harus berhati-hati ketika hamil karena kesehatan reproduksi wanita pada usia ini menurun. Kondisi ini akan makin menurun ketika memasuki usia 40 tahun. Risiko makin bertambah karena pada usia 40 tahun, penyakit-penyakit degeneratif (seperti tekanan darah tinggi, diabetes) mulai muncul. Selain bisa menyebabkan kematian pada ibu, bayi yang dilahirkan juga bisa cacat.
Baca juga:
Simak berbagai ulasan terkait di topik KEHAMILAN
5 Mitos Kehamilan di Tiongkok, Para Wanita Mendongeng Untuk Janin Hingga Makanan Serba Rebusan
Keuntungan Hamil di Usia Matang
Kenali 3 Sebab Sepsis Neonatarum, Infeksi Berat Pada Bayi yang Baru Lahir
Tapi, jika selama ini Anda rajin menjaga kebugaran tubuh, Anda tak perlu terlalu khawatir. Karena, Anda tetap bisa melahirkan secara normal. Anda dan bayi pun akan sehat-sehat saja. Ada baiknya Anda berkonsultasi kepada dokter mengenai asupan gizi yang perlu bagi kesehatan kehamilan Anda nanti. (f)
Topic
#Kehamilan