
Foto: Dok. Play Store
1. Maeya Zee, 35, Penulis dan Founder of Passionezee Indonesia, Jakarta

agama Buddha Niciren Syosyu seperti saya. Berkat YouTube saya bisa belajar doa Nammyohorengekyo dan pembacaan Sadharma Pundarika Sutra bab 2 dan bab 16 dengan tepat.
Beberapa ceramah video memang bisa menginspirasi, tapi menurut saya, melihat dan mendengarkan ceramah secara langsung memberi efek yang lebih kuat. Jadi, biasanya saya mencari video yang menginspirasi. Kalau menurut saya menarik dan bagus, saya mencari jadwal acara yang memungkinkan untuk saya ikuti secara langsung.
Saya juga memakai media sosial untuk saling menguatkan di antara member dan mengikuti Facebook fan page religi. Media sosial jadi alat memantau umat atau teman yang sedang bermasalah dan butuh bantuan.
2. Rizka Azizah, 33, Penulis Lepas, Jakarta

Pengingat salat pun dapat diatur sesuai dengan tempat kita berada. Misalnya, ketika saya sedang berada di Surabaya. Saya jadi lebih disiplin. Aplikasi ini membuat saya lebih tertib dan disiplin salat.
Senangnya, aplikasi ini juga dilengkapi bacaan dan doa-doa dan artinya dalam bahasa Indonesia. Menggunakannya membuat saya merasa lebih khusyuk. Apalagi dilengkapi oleh fitur-fitur yang canggih. Contohnya audio. Mendengar suaranya
yang merdu dan liuknya yang indah membuat saya seperti sedang berada di Mekah. Dengan tenang saya bisa menyimak artinya, merasuk ke dalam jiwa.
Sementara, aplikasi Alquran tidak terlalu banyak fiturnya, saya hanya menggunakannya ketika di rumah saja.
3. Made Ika Kusuma Dewi, 24, Model, Bali

Selama ini, ketika saya pergi ke luar Bali, saya menjalankan ibadah dengan membaca doa yang sudah saya hafal saja. Sejak kecil orang tua saya memang sudah membiasakan saya untuk menghafal doa. Namun, doa yang saya hafal terbatas hanya mantra-mantra yang bersifat universal. Kelak, jika saya pindah dari Bali dan jauh dari komunitas Hindu, mungkin saya baru memerlukan aplikasi untuk mengingatkan waktu doa dan perayaan.
Di toko, aplikasi yang berhubungan dengan agama Hindu antara lain kalender Bali, kalender Hindu, sampai mantra dan doa Hindu. Walau belum memakainya, saya rasa keberadaan aplikasi seperti ini akan sangat memudahkan dan membantu dalam menjalankan ibadah.
4. Angel, 36, Karyawati, Bali
Saya merupakan salah satu anggota DOJCC (Disciples of Jesus Covenant Community) atau Komunitas Perjanjian Murid-Murid Yesus Bali. Komunitas yang berpusat di Australia inilah yang melahirkan Fresh Juice.
Fresh Juice adalah bacaan harian sesuai kalender liturgi Katolik. Awalnya, bacaan harian ini dicetak dalam bentuk buku. Kemudian dibuatlah website www.dailyfreshjuice.net, yang isinya hampir sama dengan versi cetak. Namun, dilengkapi audio renungan, kesaksian, dan lagu-lagu rohani.
Kami menyebutnya Fresh Juice karena Fresh Juice menyegarkan, seperti firman Tuhan yang juga meneguhkan dan menyegarkan jiwa kita. Dengan bantuan teknologi dan perkembangan jaringan mobile kami bisa menyebarkan firman Tuhan. Makin mudah untuk didengarkan dan direnungkan di mana pun kita berada.
November 2012 lalu, Fresh Juice versi audio mulai kami sebar lewat BB. Makin mudah ketika kami menggunakan aplikasi chat WhatsApp, terutama group chat, yang hampir sebagian anggotanya orang Indonesia yang tinggal di berbagai negara. (f)
Topic
#gadget, #ibadah, #kesalehansosial