
Foto: Pixabay
Ancaman kejahatan di dunia maya datang setiap saat. Salah satunya disebabkan lemahnya keamanan di sebuah situs web. Padahal, kita mengakses banyak situs web setiap hari. Pemanfaatan HTTPS bisa jadi salah satu jaminan keamanan. HTTPS merupakan mekanisme yang membuat koneksi berselancar yang aman dari browser atau aplikasi ke sebuah situs web, terutama saat Anda log-in ke akun e-banking atau memasukkan data informasi kartu kredit untuk pembayaran di toko online.
Meski lebih dikenal untuk situs-situs web dengan transaksi seperti bank atau toko, sebetulnya HTTPS penting juga digunakan untuk situs web produk dan jasa secara umum. Data Transparency Report Google 2016 menyebutkan Indonesia masih termasuk negara yang lumayan baik dalam penggunaan https untuk keamanan situs web dan berada di angka 49%, sedikit lebih rendah dari Rusia (51%). Negara yang cukup rendah dalam pemanfaatan HTTPS adalah Jepang (32%).
Sayangnya, belum semua situs di dunia memanfaatkan mekanisme ini. Salah satu toko online ternama di tanah air pun belum menggunakannya, padahal begitu banyak transaksi yang terjadi setiap hari. Jika ingin memastikan apakah koneksi Anda ke sebuah situs web aman atau tidak, cek url laman, akan muncul HTTPS dan bukan HTTP. Sebagian besar browser juga memiliki ikon yang menandai koneksi aman, seperti ikon gembok hijau pada Google Chrome.
Lewat konferensi video pada Selasa (07/02), Parisa Tabriz, Director of Engineering Google membagikan lima langkah mudah untuk tetap aman beraktivitas di dunia maya.
1/ Jangan mudah tergoda penawaran online. “Kalau penawarannya terdengar terlalu muluk dan kurang masuk akal, misalnya diskon besar-besaran, hadiah gratis, bisa jadi itu hanya pancingan agar Anda memberikan data pribadi seperti e-mail dan tanggal lahir secara cuma-cuma,” papar Pariza. Biasanya, penawaran model ini menyaratkan Anda mengisi formulir online. Sebelum mengklik, Anda harus bersikap skeptis dan mencurigainya berpotensi sebagai serangan kejahatan siber.
2/ Jangan gunakan password atau kata kunci yang sama berulang-ulang meski di situs web yang berbeda. Ada kecenderungan seseorang memakai satu kata kunci untuk banyak akun dengan alasan agar mudah diingat. Padahal, tingkat keamanan di tiap situs berbeda. Di situs web yang keamanannya lemah, para peretas bisa mencuri kata kunci Anda dengan mudah.
3/ Hindari log-in ke akun Anda pada komputer umum atau yang digunakan bersama-sama. Misalnya, komputer di perpustakaan umum atau di fasilitas publik lainnya. Agar lebih aman, atur kembali detail keamanan akun Anda lewat sistem Pengaturan Verifikasi Keamanan. Pikirkan proses autentifikasi yang lebih kuat dengan fitur 2-Step-Authentification. Selain log-in biasa, Anda bisa mengatur pengiriman kode SMS verifikasi ke ponsel Anda.
4/ Usahakan selalu mengecek keamanan perangkat lunak dan aplikasi yang ada di ponsel pintar Anda. Fitur Google Safe Browsing bisa membantu Anda mengecek keamanan sebuah situs, termasuk apakah situs tersebut berbahaya, berpotensi melakukan serangan phising. Jika ya, akan muncul peringatan keras.
Situs web yang berpotensi melakukan phising akan mengelabui netizen dengan tampilan serupa situs web bank resmi atau toko online, padahal palsu. Sedangkan situs malware mengandung kode yang akan menginstal perangkat lunak berbahaya secara otomatis ke dalam gadget Anda dan mencuri informasi pribadi tanpa Anda sadari.
5/ Layaknya makhluk hidup, perangkat lunak dan aplikasi di setiap gadget juga terus berkembang. Pastikan Anda selalu memperbaruinya secara rutin, karena biasanya fitur-fitur keamanannya juga terus ditambah untuk melawan virus atau malware baru. Jika malas atau sering lupa, jadwalkan auto-update di gadget Anda. (f)
Baca juga:
Live Streaming dari Ponsel di YouTube, Satu Lagi Keuntungan Buat Kreator
Temukan artikel terkait lainnya di GADGET
Topic
#Gadget