
Foto: Dok. Embassy Chocolate
Masa pandemi yang beralangsung di Indonesia sejak awal 2020 hingga kini memang memberi banyak kejutan. Salah satunya adalah pada tren kuliner di Indonesia. Pada masa awal pandemi, hampir semua orang kembali ke dapur. Selain untuk membuat makan sehari-hari, masak juga menjadi salah satu cara untuk menghabiskan waktu selama ‘di rumah saja’.
Tren baking melejit, para home baker bermunculan. Ternyata tren ini memberi dampak positif pada perkembangan cokelat di Indonesia. Brand Executive Embassy Chocolate, Karina Andjani Putri, mengakui bahwa semenjak pandemi, permintaan cokelat mereka meningkat, terutama dari sektor retail. Ini berarti banyak pemasak rumahan yang membeli produk mereka.
Hal ini juga diamini oleh chef Louis Tanuhadi, Executive Pastry Chef Embassy Chocolate. Menurutnya pemasak rumahan ini semakin lama semakin mengerti mengenai kualitas cokelat. Yang dulunya memilih cokelat compound kini beralih menggunakan cokelat coverture yang memiliki kualitas lebih baik.
Sebagai salah satu brand lokal penghasil cokelat coverture, Embbasy Chocolate ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mampu memproduksi cokelat couverture dengan kualitas tinggi. Tidak banyak yang tahu bahwa biji kakao (untuk membuat cokelat) termahal ternyata berasal dari Indonesia. Kualitas kakao Indonesia memiliki karakteristik tersendiri dan tidak kalah dengan kakao negara lain. Itu sebabnya Embassy Chocolate berkomitment untuk menggunakan kakao lokal sebagai bagian besar dari bahan baku cokelatnya.

Foto: Dok. Embassy Chocolate
Selain digunakan dalam bidang pastry bakery untuk membuat berbagai macam dessert, cake, dan roti, cokelat coverture juga bisa diaplikasikan dalam berbagai makanan savory. Terus melakukan pengembangan menu pada produknya, Embassy Chocolate berkolaborasi dengan AMUZ Gourmet mengadakan The Embassy Chocolate Dining Experience.
Rangkaian menumenggunakan cokelat ini dibuat oleh para chef Embassy Chocolate dan Chef Founder/Operation Director AMUZ Gourmet Group, chef Gilles Marx. Proses tersebut menghasilkan 6 menu, yakni Light Creamed Mushroom Cappuccino, Rare seared Sashimi Grade Tuna Carpaccio, Oven Roasted Norwegian Salmon Back, Grilled Black Angus Prime Beef Tenderloin, Equatorial Cannoli with Zen Coconut and Mango Chantilly, dan Cinnamon Scented 75% Chocolate Jelly, Azalea Coffee Mousse & Oceanic-Hazelnut Crèmeux.
Chef Louis mengungkapkan bahwa ragam produk Embassy Chocolate memiliki flavor yang well-balanced dan mudah dipadukan dengan bahan-bahan lainnya sehingga penggunanya dapat berkreasi sesuka hati. Dan dapat membantu penggunanya menghasilkan hidangan yang beragam, mulai dari rasa yang fresh, rich, nutty, hingga savory. Untuk mendekatkan diri dan memudahkan para pengguna mendapatkan cokelatnya, kini Embassy Chocolate hadir di beberapa marketplace online seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
Baca juga:
Museum Boga Indonesia Jadi Museum Pertama yang Menginjak Metaverse
Restoran Al Fresco Diprediksi Bakal Tren di 2022
Jadi Olesan Roti dan Bahan Baking, Apa Itu Nut Butter yang Lagi Hits?
Topic
#cokelat, #coverture