
Foto: 123RF
Sebelum sampai ke soal harga, coba kita lihat dulu perbedaan antara susu pasteurisasi dan susu UHT.
Susu UHT adalah susu yang dikemas melalui proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi. Dipanaskan hingga suhu 135o C selama 2-4 detik, lalu segera didinginkan kembali.
Dengan proses ini, semua bakteri berbahaya yang ada di dalamnya terlah terbunuh, dan menjadikan rasa, warna, dan nutrisi lebih tahan lama.
Usai dipanaskan dan dikemas ke dalam kemasan aseptic yang kini banyak digunakan, susu UHT dapat disimpan hingga 12 bulan sebelum kemasan dibuka. Menyimpannya pun tak memerlukan lemari pendingin, sehingga sangat praktis untuk dibawa bepergian.
Susu pasteurisasi adalah susu yang telah melewati proses pasteurisasi. Susu dipanaskan pada suhu sekitar 60o C - 70o C selama 30 menit untuk membunuh mikroorganisme yang membahayakan bagi kesehatan. Tapi, dengan proses ini, tidak semua bakteri pembusuk ikut tereliminasi. Itu sebabnya susu pasteurisasi tidak seawet susu UHT. Menyimpannya juga harus pada suhu rendah.
Apakah kandungan nutrisinya antara susu UHT dan susu pasteurisasi berbeda?
“Nutrisinya tidak ada bedanya. Hanya saja, pada pemanasan yang sangat tinggi (UHT), ada sedikit perubahan pada rasa susu,” terang pakar gizi Emilia E. Achmadi MS, RDN, saat ditemui femina di sebuah acara media bersama Tetra Pak di Jakarta.
“Selain itu, susu pasteurisasi memerlukan treatment yang lebih. Tidak bisa sekadar ditaruh pada suhu ruangan, harus menggunakan lemari pendingin,” tambah Emilia.
Perlakuan ekstra yang dibutuhkan mau tak mau akan menguras biaya lebih, sehingga susu pasteurisasi dibandrol lebih mahal daripada susu UHT. (f)
Baca juga:
Mengenal 7 Jenis Susu dan Variasinya
Susu Tidak Membuat Gemuk! Ini 10 Mitos Tentang Susu
5 Manfaat Susu
Topic
#infokuliner, #susu