
Foto: BAKE Cheese Tart
Dimulai pada tahun 2016, fenomena kedatangan dessert asal Jepang tak kunjung surut. Satu per satu brand asing maupun lokal mulai memasuki pasar ibu kota. Cheesecake dengan tekstur sangat lembut dan ringan hingga mini cheese tart menjadi dua penganan yang tak henti dikejar.
Pie atau tart sudah dikenal sejak peradaban Yunani kuno yang akhirnya menyebar di seluruh dunia. Tidak ada sumber yang jelas bagaimana penganan tart masuk ke Jepang. Namun, kepopuleran Japanese cheese tart bermula pada tahun 2014. Kehadirannya dalam sekejap menyihir para pemburu kuliner dengan sensasi molten filling atau lumer di mulut, ketika disantap dalam keadaan hangat.
Berawal saat Shintaro Naganuma dari Hokkaido yang mengikuti sebuah acara food fair yang memamerkan kualitas produk susu asal Hokkaido. Putra tertua Akio Naganuma, pemilik perusahaan pembuat penganan manis Kinotoya, ini memamerkan blueberry cheese tart yang menjadi andalan perusahaannya. Kehabisan dus kemasan di hari ketiga memaksa Shintaro menyajikan tart yang masih hangat. Pembeli terpaksa makan di tempat karena tidak bisa membawanya pulang. Tanpa disangka, penjualan cheese tart hangat ini naik drastis hingga 100%. Hal ini sangat mengejutkan Shintaro yang biasa menyantap tart dingin.
Sejak saat itu, ia memodifikasi blueberry cheese tart menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah disantap dan menghilangkan blueberry. Cheese tart ini kemudian dijual di toko Kinotoya. Karena pembeli yang membeludak, tahun 2014 Shintaro membuka BAKE di Tokyo. Outlet yang khusus menjual cheese tart miliknya ini menjadi awal dari tren Japanese cheese tart.(f)
Pie atau tart sudah dikenal sejak peradaban Yunani kuno yang akhirnya menyebar di seluruh dunia. Tidak ada sumber yang jelas bagaimana penganan tart masuk ke Jepang. Namun, kepopuleran Japanese cheese tart bermula pada tahun 2014. Kehadirannya dalam sekejap menyihir para pemburu kuliner dengan sensasi molten filling atau lumer di mulut, ketika disantap dalam keadaan hangat.
Berawal saat Shintaro Naganuma dari Hokkaido yang mengikuti sebuah acara food fair yang memamerkan kualitas produk susu asal Hokkaido. Putra tertua Akio Naganuma, pemilik perusahaan pembuat penganan manis Kinotoya, ini memamerkan blueberry cheese tart yang menjadi andalan perusahaannya. Kehabisan dus kemasan di hari ketiga memaksa Shintaro menyajikan tart yang masih hangat. Pembeli terpaksa makan di tempat karena tidak bisa membawanya pulang. Tanpa disangka, penjualan cheese tart hangat ini naik drastis hingga 100%. Hal ini sangat mengejutkan Shintaro yang biasa menyantap tart dingin.
Sejak saat itu, ia memodifikasi blueberry cheese tart menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah disantap dan menghilangkan blueberry. Cheese tart ini kemudian dijual di toko Kinotoya. Karena pembeli yang membeludak, tahun 2014 Shintaro membuka BAKE di Tokyo. Outlet yang khusus menjual cheese tart miliknya ini menjadi awal dari tren Japanese cheese tart.(f)
Baca juga:
Resep Cotton Cheesecake Gaya Jepang
BAKE, Pelopor Cheese Tart Jepang Kini Hadir di Indonesia
Demam Japanese Cheese Tart
Topic
#cheesecakejepang