
Dok. Asia's 50 Best Restaurants 2020 / Christopher Jue
Natsuko Shoji dinobatkan sebagai Asia’s Best Pastry Chef 2020, sebuah kategori yang disponsori Valrhona di ajang Asia’s 50 Best Restaurants 2020.
Ia pastry chef di été, sebuah resto dessert luks di Tokyo, yang hanya menyediakan satu meja setiap lunch dan dinner-nya.
Karena antrean yang panjang, fans lebih memilih untuk pesan delivery. Biasanya, fans juga masuk ke kategori yang ‘menyerah’ karena tahu Shoji hanya menerima reservasi tamu-tamu by reference!

dok. facebook ete Tokyo
Cake buatannya tak hanya nikmat, tapi juga nyeni. Ia pernah bekerjasama dengan Chanel, Franck Muller, hingga Cartier, dalam cake-cake tematik. Tak hanya menggunakan mentega dan krim terbaik –dua bahan yang krusial pada dessert—tapi juga buah-buah yang harganya tinggi dan jarang ditemui di pasaran umum. Satu cake-nya bisa seharga US$2.000 (lebih dari Rp20 juta).
Shoji memulai été di usia 25 tahun di tahun 2014, dengan sebuah toko kecil berukuran 18m2 di Shibuya. Ia mengoperasikan restoran Perancis-Jepang yang cuma dibuka untuk tamu-tamu referensi. Konsep by reference tren di Jepang. Bersamaan, ia melayani cake pesanan.

dok. facebook ete Tokyo
Ekslusivitasnya mengundang tamu elit, dari David Beckham, René Redzepi (chef-owner NOMA), Ferrán Adriá (chef-owner elBulli), hingga seniman kontemporer lokal, Takashi Murakami.
Pemilik akun @natsuko.ete dengan 35,5k follower ini memumpuk ilmunya dengan bekerja langsung di bawah Pastry Chef Hiroyasu Kawate di resto Florilége, Tokyo. Ini resto beken yang sudah dapat dua bintang Michelin dan ada di peringkat 5 di Asia’s 50 Best Restaurant 2019.
Waktu dinaikkan pangkat menjadi Sous Chef di tahun ketiga, Shoji hengkang dan berdikari.

dok. facebook ete Tokyo
Ke laman finedininglovers.com, Shoji menyebut cake khasnya yang awal adalah mango cake, menggunakan mangga Miyazaki dari kebun musim dingin di Hokkaido. Potongan mangga disusun seperti mawar dan disusun pada cake berbungkus black box. Too beautiful to eat!
Rumitnya dessert disimbolkannya pula sebagai jerih payah pemesan dalam mendapatkannya demi seseorang spesial.
Dessert-nya selalu artistik karena pengaruh dari sang Ibu yang senang fesyen. Alih-alih bekerja di dunia mode, Shoji menuang seni pada makanan. Sejak SMP, ia doyan baking dan hobi menabung untuk makan di resto-resto mahal.

Dok.tableall.com - Singapura
Pada website ete.tokyo, Shoji menyebut semua karya dikerjakan penuh hati. Ia rupanya mengidam posisi sebagai pastry chef terbaik se-Asia sejak lama. Pastry butuh presisi dan hanya mampu ditaklukkan oleh pribadi idealis. Untuk mimpinya, wanita dengan rupa secantik model ini bekerja keras dan meraihnya. (f)
Baca juga:
Raja dan Ratu Belanda Ngemil Cokelat di Jakarta
Petani Ingin Cokelat Lokal Go International
Belanja Ikan di Muara Baru, Yuk!
Hans Christian Menuju Pelabuhan Baru
Trifitria Nuragustina
Topic
#chefnatsukoshoji, #etetokyo, #asias50bestrestaurant2020, #bestpastrychef2020, #dessertrestauranttokyo