Food Story
Adam Liaw, Bintang MasterChef Australia, Blusukan di Pecinan

20 Aug 2019


Adam bersama penerus Lao Hoe. (dok. Christian Sena)


Makanan yang menggambarkan heterogennya Jakarta membawa Adam Liaw ke Petak Sembilan di Glodok. Bintang dapur Australia ini menginginkan sarapan yang tak biasa di kedatangannya kali ini. 

Image pemenang MasterChef Australia – Season 2 (2010) tersebut lekat dengan eksplorasi hidangan multikultural. Ia terlahir di Penang dan beristri seorang wanita Jepang. Sydney tempatnya tinggal pun kota yang melting pot. 

Didampingi Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Adam blusukan mencari sarapan bersama femina


LAO HE        
Jl. Pancoran V/ Gang Kalimati No.10 | (021) 6393431

“Makanan Australia adalah kombinasi dari mereka yang bermigrasi. Bagi saya, menarik melihat bahan-bahan asli bersubstitusi dengan bahan baku setempat,”  ujarnya, sambil menyantap mi Belitung. Kami berada di kedai Lao Hoe. Di kedai yang berdiri sejak tahun 1940-an ini, cempedak gorengnya juga nikmat. 
 
Berpindah ke porsi selanjutnya, Laksa Bogor, femina mengamati Adam punya cara unik saat makan. Ia menelaah jenis mi, kekentalan kuah, hingga kepekatan bumbu, sambil mengulum perlahan dan menulis catatan.

"Sebagai pengingat kalau mau posting di Instagram," ucapnya. 


Bersama pemilik Kopi Es Tak Kie. (dok.Christian Sena)

KOPI ES TAK KIE
Jl. Pintu Besar Selatan III/ Gang Gloria No.406 | (021) 6928296
 
Kami menyegarkan tenggorokan di Kopi Es Tak Kie, kedai lawas yang eksis sejak tahun 1927. Tiada kemewahan di interiornya, namun es kopi susu Lampung dan Sidikalang-nya terasa istimewa karena dibumbui nostalgia. 


Suasana padat jajanan di Gang Gloria ini tiada duanya. Selesai menyeruput kopi, Adam hilang sejenak untuk memotret mi pangsit, nasi campur, dan pioh (sup penyu) yang terletak di bibir gang. Semua kesatuan ini membentuk suasana seru.

Bagi Adam, k
opitiam semacam ini adalah selingan menyenangkan di tengah hari-hari penuh kedai kopi modern di Sydney. 

WONG FU KIE
Jl Perniagaan Timur II/22 (Pasar Pagi Lama) | (021) 6906374
 
Kami berlekas menuju Wong Fu Kie, sebuah rumah makan sederhana di wilayah Asemka. Walau sudah berbisnis sejak tahun 1925, baru belakangan hidden gem ini terkuak dan menjadi bucket list pemburu kuliner. 
 
Adam antusias blusukan di gang sempit setelah mendengar sejumlah prolog dari femina, termasuk cerita tentang kenikmatan Lindung Cah Fumak di restoran Hakka tertua di Jakarta ini.

Paham budaya Cina membuat Adam tak memerlukan penjelasan terlalu jauh tentang hidangan Hakka yang didominasi rasa asin dan rasa umami. Hidangan Hakka juga sarat pemakaian arak, serta bawang putih. Hakka sendiri adalah rumpun suku Han dari Tiongkok Utara. 

Plang Oeij Phoe Kie dan nomor 22 tampil mencolok di Wong Fu Kie. Sayangnya, kami tiba di saat restoran ini sudah penuh sesak oleh penikmat makan siang. 

Enggak mungkin dapet meja kalo dateng jam segini,” ujar pengantre.
 
Adam tak lekas meninggalkan tempat. Keunikan tempat bak setting film lawas dan riuh rendahnya terlalu istimewa untuk tak diamati. Ia harus menelan rasa penasaran karena perlu mengejar jadwal manggung-nya di acara Taste of Australia di Jakarta Selatan. 

Mun Kiaw Mien, Pek Cham Kee, dan Tauge Cah Babat, semoga berjumpa dengan Adam di suatu hari nanti.
(f)
 



Baca juga: 

Tip Masak Steak dari Juara MasterChef Australia

Bintang Aussie, Adam Liaw, Tekankan Tampil Apa Adanya di Media Sosial







 

Trifitria Nuragustina


Topic

#adamliaw, #aussiebanget, #kulinerpecinan, #kulinerglodok, #indonesianfood, #kedubesaustralia