
Foto: Dok. Femina
Untuk berburu masakan rumahan peranakan Arab, kawasan Condet adalah pusatnya. Bukan hanya komunitas Arab Betawi, wilayah di timur Jakarta ini juga tempat bermukimnya keluarga peranakan Timur Tengah asal Tegal, Pemalang, Pekolangan, dan Surabaya. Kawasan sarat budaya kuliner yang takkan luput oleh mereka yang benar-benar tertarik menyelami masakan peranakan Arab.
Di Warung Lesehan Jawa Timur, pemiliknya keturunan Arab asal Bondowoso, menyuguhi hidangan yang didominasi daging kambing. Terdapat sejumlah meja rendah untuk santap lesehan dalam ruangan berpendingin udara. Tempat sederhana dengan satu alasan besar untuk dikunjungi: masakan Arab-Jawa yang hampir hanya bisa kita temui di permukiman padat persilangan kultur.
Gulai Kacang Hijau-nya menunjukkan akulturasi menarik gulai khas Timur Tengah yang lazimnya menggunakan lentil. Lidah dan indra penciuman yang tajam sekalipun akan sulit mendeteksi jejak aroma daging kambing dalam semangkuk gulai kuning ini. Bukti kelihaian memasak sang koki juga tampak pada Gulai Merah.
Walau karakter gulai atau kari versi Arab khas dengan rempah berlimpah, warung ini menyajikannya dengan seimbang. Rasa rempah tak melampaui daging, begitu juga sebaliknya. Hidangan lezat yang perlu ditindaklanjuti dengan tipis kemungkinan mengecewakan, yakni Nasi Tomat.
Perpaduan rasa minyak samin, tomat, cengkih dan kapulaga, tak malu-malu menunjukkan keberadaannya dalam nasi yang mirip nasi khandar ini. Pastilah nikmat jika Bistik Daging dipesan dari dapur sebagai lauk peneman. Tak meleset! Rempah medok daging langsung berjodoh dengan karakter kecut tomat pada nasi ‘polos’ ini.
Di meja tersaji milk tart gaya lokal dengan kulit pai yang lebih mirip tekstur kulit nastar. Jika Anda tak bergegas, sisakan ruang untuk makan roti maryam. Boleh saja Anda menyantapnya bersama gulai atau sekadar siraman susu kental manis.
Di Warung Lesehan Jawa Timur, pemiliknya keturunan Arab asal Bondowoso, menyuguhi hidangan yang didominasi daging kambing. Terdapat sejumlah meja rendah untuk santap lesehan dalam ruangan berpendingin udara. Tempat sederhana dengan satu alasan besar untuk dikunjungi: masakan Arab-Jawa yang hampir hanya bisa kita temui di permukiman padat persilangan kultur.
Gulai Kacang Hijau-nya menunjukkan akulturasi menarik gulai khas Timur Tengah yang lazimnya menggunakan lentil. Lidah dan indra penciuman yang tajam sekalipun akan sulit mendeteksi jejak aroma daging kambing dalam semangkuk gulai kuning ini. Bukti kelihaian memasak sang koki juga tampak pada Gulai Merah.
Walau karakter gulai atau kari versi Arab khas dengan rempah berlimpah, warung ini menyajikannya dengan seimbang. Rasa rempah tak melampaui daging, begitu juga sebaliknya. Hidangan lezat yang perlu ditindaklanjuti dengan tipis kemungkinan mengecewakan, yakni Nasi Tomat.
Perpaduan rasa minyak samin, tomat, cengkih dan kapulaga, tak malu-malu menunjukkan keberadaannya dalam nasi yang mirip nasi khandar ini. Pastilah nikmat jika Bistik Daging dipesan dari dapur sebagai lauk peneman. Tak meleset! Rempah medok daging langsung berjodoh dengan karakter kecut tomat pada nasi ‘polos’ ini.
Di meja tersaji milk tart gaya lokal dengan kulit pai yang lebih mirip tekstur kulit nastar. Jika Anda tak bergegas, sisakan ruang untuk makan roti maryam. Boleh saja Anda menyantapnya bersama gulai atau sekadar siraman susu kental manis.
Alamat : Jl. Raya Condet No.79, Jakarta Timur.
Telepon : (021) 8090840.
Jam buka : 10.00 – 22.00 WIB.
Harga : Rp6.000- Rp37.000.
Suasana : Simpel, dengan penyekat dinding kayu antar meja lesehan. Tersedia juga meja dan kursi jika tak ingin makan di area lesehan.
(f)
Baca juga:
Wagyu Premium dari Jepang Yang Empuk
Rupa Baru Hidangan Nusantara di Restoran Rantang Ibu
Menikmati Kebersamaan Dengan Kelezatan Sajian Nusantara di Kayu Kayu
Topic
#rekomendasi restoran, #masakanjawa, #masakanarab