Fashion Trend
Semangat Ramah Lingkungan Pada Jakarta Fashion Week 2020

24 Oct 2019

Foto-foto: Twitter @JakartaFashionWeek

Isu lingkungan menggema dalam pagelaran Jakarta Fashion 2020 yang digelar 22 -28 Oktober 2019 di Senayan City, Jakarta. Beberapa desainer tanah air mencoba menyingkapi isu yang kini makin disadari masyarakat ini dalam karya fashion mereka. 

Daur- Sejauh Mata Memandang
 
Koleksi Daur dari Sejauh Mata Memandang 

Di panggung JFW kali ini Sejauh Mata Memandang (SMM) mengeluarkan 24 tampilan bertema Daur. Koleksi ini tercipta dari keresahan SMM akan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Kepada media Founder & Creative Director SMM, Chitra Subyakto mengatakan bahwa mereka sadar pentingnya isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Menurut Chitra, hanya tingkat kesadaran tinggi dari masyarakat yang mampu meredam laju kerusakan lingkungan.

SMM juga sadar bahwa industri fashion punya andil besar 'menyumbang' polutan dan sampah di dunia. Karena itu, lewat Daur mereka ingin berkreasi menggunakan berbagai material sisa produksi SMM selama ini. Menggunakan teknik patchwork, aneka kain disulap menjadi baju dan aksesori seperti tas, masker, dan kantung.  

Mereka menjamin produk yang dihasilkan tetap memiliki kualitas tinggi dan diproduksi menggunakan proses yang ramah bumi sejak perajin kain hingga sampai di tangan konsumen. "SMM ingin mengajak kreator maupun konsumen lebih bertanggung jawab dalam melakukan peran masing-masing," ujar Cithra.

ALEXA(A)LEXA untuk Tinkerlust.com
 
Tinkerlust.com : ALE(A)LEXA, Jenahara by Jenahara Nasution, Sebe11as (Sebelas Sebelas)

Hampir serupa, Tinkerlust.com mengajak tiga brand fashion lokal, ALEXA(A)LEXA, Jenahara by Jenahara Nasution, Sebe11as (Sebelas Sebelas) dan brand terbaru fotografer Hakim Satriyo dan perancang Riyam Dayani, Sebe11as (Sebelas Sebelas, melakukan upcycling. Yaitu memodifikasi atau merancang ulang pakaian yang telah ada menjadi bentuk baru yang memiliki nilai tinggi.

"Bumi kita sekarang sedang mengalami beberapa masalah lingkungan seperti climate change dan banyaknya sampah, termasuk sampah fashion yang merupakan terbesar kedua setelah industri minyak dan gas. Koleksi ini kemudian terinspirasi dari keinginan kita untuk mengurangi sampah fashion tersebut dengan melakukan upcycling," ujar Aliya Amitra, COO dan Co-Founder dari Tinkerlust.com. 

Ketiga merek fashion tadi mereka ulang pakaian bekas yang dikumpulkan dari website dan featured seller. "Tingginya minat konsumen mendorong desainer dan brand fashion untuk terus mengeluarkan koleksi baru. Namun sayangnya, banyak orang yang lupa akan sampah yang dihasilkan dari produksi fashion pieces tersebut," ujar Jenahara Nasution, perancang dari brand Jenahara. Menurutnya, berkembangnya pasar fashion di Indonesia membuat teknik menciptakan koleksi dari bahan sisa produksi sangat penting dilakukan saat ini.

Jenahara juga menggunakan baju milik influencer seperti Lizzie Parra, Andra Alodita, Ucita Pohan, Anissa Aziza, Kalula dan Agla Artalidia untuk membuat koleksi monokrom. (f)

Baca Juga:

Kiprah Desainer Muda di Jakarta Fashion Week 2020 Hari Kedua
Ulasan Mode Femina Untuk Jakarta Fashion Week 2020 Hari Pertama


Topic

#jakartafashionweek2020, #jfw, #ecofashion