Fashion Trend
Kecantikan Tenun Pucuk Hadir di Festival Busana Gianyar 2017

30 Apr 2017


Foto: Dok. I Wayan Gede Ari Danangga
 
Semarak Festival Busana Gianyar 2017 di Balai Budaya, Jumat (21/4) malam menampilkan karya desainer asal Bali. Di antaranya Tjok Abi, Dika Saskara, Diantari, Shinta Christina, Rhea Cempaka, Grya Jegeg, dan Ikat by Cap Bali Feat. Castalie Bali.

Festival Busana ini merupakan bagian dari perayaan HUT Kota Gianyar ke 246 dan kolaborasi Dekranasda Gianyar dengan HIPMI Gianyar. Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahyastra berharap, “Semoga festival busana ini dapat mengangkat potensi lokal budaya Gianyar seperti tenun pucuk. Kain tenun pucuk yang dihadirkan para desainer malam ini juga merupakan karya perajin binaan Dekranasda Gianyar.”

Kain tenun pucuk yang menjadi ikon kota Gianyar diharapkan dapat menjadi peluang baru untuk mengembangkan industri kreatif, terutama fashion. Apalagi, Gianyar baru saja terpilih menjadi Anggota Organisasi Kota Pusaka Dunia (Organizaton of Wolrd Heritage Cities atau OWHC) pada 12 April lalu.

“Di antara sekian produk industri UMKM Gianyar, tenun pucuk bisa menjadi aset penting di tangan para desainer muda berbakat,” kata Bupati Agung Bharata saat membuka festival.

Motif utama tenun pucuk adalah bunga sepatu dan biasanya diaplikasikan lewat tiga teknik, tenun, painting, juga air brush. Warna yang dominan adalah warna asli bunga sepatu, seperti biru, marun dan magenta.

Sistem pembuatan tenun pucuk sudah didaftarkan hak ciptanya dan diajukan ke MURI sebagai kain kombinasi endek, songket, dan batik pertama dan terpanjang di Indonesia.

Keunikan tenun pucuk terletak pada kombinasi proses kerja membatik, tenun ikat, dan songket. Proses ini tidak menggunakan malam seperti pada batik, melainkan menggunakan teknik air brush yaitu menggambar dengan spite dan kompresor bertekanan untuk menyemprotkan warna pada benang. Proses tenun ikatnya memberikan motif pada pakan benang, yang lalu ditenun sehingga melahirkan motif tersendiri.

Dalam peragaan busana ini, kreasi para desainer menampilkan berbagai padu padan kain tenun pucuk dengan kebaya klasik hingga kebaya modern. Keindahan kain tenun pucuk makin tampak saat dipadankan dengan kebaya kutubaru yang berciri adanya penambahan kain di bagian depan (bef).

Tak kalah cantik jika dipadankan dengan kebaya kutubaru klasik bergaya Bali dengan lilitan kain sifon di bagian pinggang. Anda bisa tampil seanggun gadis Bali. Cocok untuk menghadiri pesta di malam hari! (f)
 
Baca juga:
Elegansi Kebaya
Komunitas Perempuan Berkebaya, Gerakan Mencintai Kebaya Nusantara

 


Topic

#Tenun

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?