
Foto: Shutterstock
Belakangan ini mungkin kita sering mendengar istilah industri 4.0. Meski mungkin belum banyak yang mengetahui definisi apa itu, nyatanya kita sudah mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara hidup kita berubah total karena kehadiran teknologi digital.
Meski ada kata ‘industri’, nyatanya kita tidak hanya bicara seputar karier maupun dunia usaha, melainkan sudah masuk ke dalam urusan domestik, termasuk urusan pengasuhan anak. Menurut Nova Riyanti Yusuf, dokter ahli kesehatan jiwa dan anggota DPR yang menginisiasi keberadaan Undang-Undang Kesehatan Jiwa, dan Vera Itabiliana, psikolog anak dari Universitas Indonesia, ketika segala sesuatu sudah terotomasisasi, dan banyak hal digantikan oleh mesin dan kecerdasan artifisial, satu hal yang harus ditekankan oleh orang tua adalah human touch. Berikut ini penekanannya:
1 Thinking skill
Anak-anak harus punya pemikiran kritis, memiliki kemampuan problem solving dan kemampuan mengambil keputusan. Bagaimana mengajarinya? Kemandirian, misalnya bisa makan sendiri. Dengan demikian si anak akan belajar, bagaimana sih caranya makan nasi agar tidak tercecer. Bagaimana makan tidak berlama-lama sehingga tidak telat ke sekolah, dan sebagainya.
2 Personal skill
Ada dua hal penting, yaitu kemampuan komunikasi dan bekerja dalam tim (team work).
a. Komunikasi. Yang terpenting diajarkan adalah membangun self esteem anak, yaitu si anak harus merasa bahwa diri mereka oke, mereka baik, mereka bagus. “Orang tua harus menerima mereka apa adanya, dan jangan pelit memuji anak,” saran Vera. Kedua adalah memiliki emotional intelligent yang baik. Bagaimana anak bisa mengekspresikan dirinya dengan baik. Marah tidak dilarang, tapi anak harus belajar bagaimana mengekspresikan marah yang baik dengan tidak menyakiti diri sendiri, tidak menyakiti orang lain, dan tidak merusak barang.
b. Team work. Anak harus punya empati dan mengerti bahwa orang lain juga punya kepentingan. Mereka harus bisa menghargai kepentingan orang lain dan bisa toleransi dengan perbedaan.
3 Digital skill
Untuk para digital native, teknologi digital memang sudah menjadi makanan mereka sehari-hari dan kadangkala orang tua justru ketinggalan. Untuk teknis, mereka memang bisa jadi lebih ahli. Namun, digital wisdom-lah yang harus ditekankan untuk mereka. Bagaimana mengendalikan dan mengontrol teknologi. Pembatasan waktu main game dan beretika di media sosial, misalnya. Itu adalah tugas orang tua untuk mengarahkan anak. (f)
2 Personal skill
Ada dua hal penting, yaitu kemampuan komunikasi dan bekerja dalam tim (team work).
a. Komunikasi. Yang terpenting diajarkan adalah membangun self esteem anak, yaitu si anak harus merasa bahwa diri mereka oke, mereka baik, mereka bagus. “Orang tua harus menerima mereka apa adanya, dan jangan pelit memuji anak,” saran Vera. Kedua adalah memiliki emotional intelligent yang baik. Bagaimana anak bisa mengekspresikan dirinya dengan baik. Marah tidak dilarang, tapi anak harus belajar bagaimana mengekspresikan marah yang baik dengan tidak menyakiti diri sendiri, tidak menyakiti orang lain, dan tidak merusak barang.
b. Team work. Anak harus punya empati dan mengerti bahwa orang lain juga punya kepentingan. Mereka harus bisa menghargai kepentingan orang lain dan bisa toleransi dengan perbedaan.
3 Digital skill
Untuk para digital native, teknologi digital memang sudah menjadi makanan mereka sehari-hari dan kadangkala orang tua justru ketinggalan. Untuk teknis, mereka memang bisa jadi lebih ahli. Namun, digital wisdom-lah yang harus ditekankan untuk mereka. Bagaimana mengendalikan dan mengontrol teknologi. Pembatasan waktu main game dan beretika di media sosial, misalnya. Itu adalah tugas orang tua untuk mengarahkan anak. (f)
Baca Juga:
Pria Juga Ingin Berperan Mengasuh Anak
Ini Manfaat Mendongeng Untuk Anak-Anak
Sumber Daya Manusia Berkualitas Ditentukan Oleh Kualitas Makanan
Topic
#parenting, #family