Family
Menjadi Single Parent, Ini Tiga Figur yang Dibutuhkan oleh Anak

31 Jul 2019


Dok. Unsplash




Ada tiga figur idola yang dibutuhkan oleh anak. Wanita dewasa, pria dewasa dan keluarga yang harmonis. Jika orang tua tidak bisa menyediakan dari dirinya sendiri, maka cari orang lain yang kita anggap dekat (seperti paman, bibi atau kakek dan nenek) dan pasangan yang punya interaksi yang positif. Jadi anak punya cerminan bahwa di luar sana juga ada keluarga yang bahagia,” jelasnya. 

Perlu diketahui bahwa figur keluarga sangat penting. Anak perlu percaya, kendatipun orang tuanya tidak bersama (karena berpisah), keluarga bahagia itu tetap ada. Dari sebuah keluarga yang bahagia, anak bisa belajar tentang cara berinteraksi dengan orang lain. Baik itu cara berkomunikasi ataupun dalam menyelesaikan masalah.

“Hadirnya figur-figur ini akan berguna agar anak tidak trauma menjalin hubungan atau membangun keluarga di masa depan,” ujar Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, Psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI.

Hal lain yang menjadi tantangan bagi orang tua tunggal adalah ketika mereka berusaha membangun hubungan percintaan yang baru dengan orang lain. Selalu timbul kekhawatiran bahwa anak tidak akan menerima kehadiran orang baru ini yang akan menggantikan ayah atau ibu kandung mereka.

Menurut Nina, penting bagi para orang tua tunggal untuk menunggu momen yang tepat mengenalkan orang baru pada anak-anak. Apalagi jika anaknya masih kecil, tidak perlu langsung dikenalkan. Mantapkan dulu hubungannya tanpa harus melibatkan anak. Jika hubungannya sudah lebih mantap dan yakin, baru anak diperkenalkan dan berinteraksi langsung dengan orang tersebut.

“Saya sering menemukan bahwa banyak orang yang hubungannya belum mantap-mantap amat, tapi sudah dikenalkan dengan anak. Hal yang terjadi adalah, baru berhubungan putus, dan terus berulang. Ini akan jadi membingungkan untuk si anak. Saran saya, jalin dulu hubungan tanpa harus melibatkan anak. Kalau sudah lebih mantap, baru anak dilibatkan,” saran Nina.

Ia pun mengingatkan bahwa hubungan re-marriage membutuhkan persiapan yang lebih panjang karena ada lebih banyak variabel yang dipertimbangkan dibandingkan pernikahan pertama. Salah satunya adalah kesiapan mental anak dalam menerima kehadiran orang baru. “Jangan terburu-buru. Tunggu hingga anak memiliki mental yang lebih siap,” tambahnya. (f)



BACA JUGA :

Resep Berbagi Peran Antara Ibu & Ayah
Pria Juga Ingin Berperan Mengasuh Anak
Tiga Gaya Orang Tua Milenial Membesarkan Anak

 


Topic

#singleparent, #parenting