Foto: Pixabay
Sebagai upaya pencegahan dan penangan virus corona, COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan, sejak pertengahan Maret 2020 lalu diberlakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing. DKI Jakarta merupakan provinsi pertama yang memberlakukan hal ini sejak 16 Maret 2020. Beberapa wilayah pun menyusul menetapkan kebijakan yang sama. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Aceh, Jambi, Riau, dan menyusul DI Yogyakarta hingga akhirnya berlaku di seluruh Indonesia.
Belajar jarak jauh ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD (pendidikan anak usia dini) hingga perguruan tinggi. Untuk menyambut kebijakan itu, berbagai pihak pun bahu-membahu dan ikut berkontribusi agar semua pelajar bisa tetap belajar dari rumah menggunakan teknologi. Seperti halnya Ruangguru, penyedia layanan belajar online memberikan diskon paket belajar dan beberapa provider telekomunikasi memberikan kuota gratis.
Google pun tak mau ketinggalan. Perusahaan teknologi ini telah meluncurkan situs versi bahasa Indonesia dari Mengajar dari Rumah, kumpulan alat, tips, dan materi pelatihan yang ditujukan untuk membantu para pengajar dan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh selama wabah virus corona.
Lewat inisiatif yang dikembangkan oleh Google for Education dengan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini, para pengajar dan siswa bisa mengakses materi pelajarannya di g.co/mengajardarirumah serta situs Bersama Hadapi Korona milik Kemendikbud.
Google juga telah membantu membuat domain khusus yang bisa mendukung 1,8 juta akun pengajar dan siswa di lebih dari 4.600 sekolah di Jakarta, sehingga mereka bisa mengakses G Suite for Education dengan lebih mudah.
Dr Iwan Syahril, Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembelajaran dalam siaran media yang diterima femina mengatakan bahwa semoga inisiatif ini membuat ekosistem pendidikan Indonesia semakin terpacu kesiapannya untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Sementara itu, Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia mengungkapkan bahwa secara global, ada lebih dari 700 juta siswa yang tidak bisa pergi ke sekolah, termasuk 62 juta siswa yang terkena dampak di Indonesia.
"Kondisi ini memberikan tekanan besar terhadap keluarga, sekolah, dan para guru yang selama ini berjasa besar dalam menumbuhkan minat anak untuk belajar. Dan kami ingin ikut membantu dalam cara apa pun yang kami bisa lakukan,” kata Randy dalam keterangan tertulis pada 15 April 2020.
Randy menambahkan bahwa Mengajar dari Rumah adalah pengembangan dari langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mendukung pendidikan jarak jauh, dengan menyediakan fitur-fitur premium Google Meet secara gratis bagi semua pelanggan G Suite dan G Suite for Education hingga September 2020, serta menyediakan pelatihan dan tips melalui Google, YouTube dan YouTube Learning.
Selain dengan Kemendikbud, Google juga bekerja sama dengan REFO Indonesia, komunitas Google Grup Pengajar meluncurkan serangkaian webinar untuk membantu para pengajar dan orang tua menerapkan strategi pembelajaran jarak jauh menggunakan solusi G Suite for Education.
Untuk diketahui, belajar jarak jauh sebenarnya bukan hal yang bagi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Sistem belajar semacam ini sudah diaplikasikan oleh beberapa perguruan tinggi swasta dan negeri.
Hanya saja, untuk tingkat SMA/Sederajat ke bawah masih menjadi hal yang baru. Namun, diharapkan anjuran untuk belajar di rumah bisa menjadi awal untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang mungkin selama ini hanya untuk hiburan saja. (f)
Baca Juga:
Bingung Poni Rambut Mulai Panjang dan Mengganggu? Ini Tip Memotong Poni Sendiri Di Rumah
Pandemi Corona Mengubah Cara Berkencan Para Lajang
Alih Produksi, Kosmetik Lokal Memproduksi Hand Sanitizer
Topic
#corona