
Foto: Fotosearch
Sejak ayah mertua wafat bulan lalu, ibu mertua jadi mencecar saya untuk segera punya anak selagi beliau masih hidup. Dalam masa duka, suami lebih banyak membela ibunya dan meminta saya memaklumi. Padahal, kami sedang jarang bercinta karena ia sangat sibuk. Saya merasa suami tak berpihak kepada saya.
Aliya – Depok
Saran Irma Makarim
Dalam usia perkawinan yang masih dini, Anda sudah mulai merasakan keterlibatan pihak mertua. Permohonan suami agar Anda mengikuti kemauan ibunya juga membuat Anda merasa terpojok dan berpikir bahwa suami lebih berpihak pada ibunya. Namun, sebelum terlalu jauh menghakimi suami, pahamilah bahwa duka yang mendalam bisa membuat luluh hati suami akan permintaan ibunya. Sifatnya pun berubah. Hal ini dilakukannya tanpa sepenuhnya menyadari dampaknya bagi Anda.
Wajar bila Anda merasa kecewa dan marah atas sikap suami. Lagi pula, menghadirkan anak ke dunia ini bukan hanya untuk memenuhi keinginan nenek. Menjadi orang tua membutuhkan kesiapan penuh dari calon ayah dan ibu, karena hal ini merupakan tanggung jawab besar. Daripada mengeluhkan sikap suami dan memosisikan diri sebagai korban, Anda bisa menunjukkan sikap dan keinginan Anda. Apakah Anda ingin dan sudah siap untuk memiliki anak atau belum? Apalagi, Anda yang akan mengandung dan melahirkan sang bayi.
Ingatlah pula bahwa Anda dan ibu mertua sama-sama menyayangi suami Anda. Suami juga menyayangi Anda berdua. Maka, akan lebih baik bagi Anda untuk merangkul mertua, daripada menganggapnya sebagai saingan.
Baca juga:
- Fenomena Cucu Diasuh Nenek, Alasan Pragmatis Warga Perkotaan
- Menenangkan Adik yang Tidak Siap Menjadi Orang Tua
- Kiat Menghadapi Tekanan Keluarga yang Selalu Bertanya, Kapan Punya Anak?
Saran Monty Satiadarma
Masalah keturunan adalah kuasa Sang Pencipta. Upaya memperoleh keturunan pun tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus bersama-sama. Kondisi stres akan menghambat kemampuan reproduksi. Hingga saat ini, masalah inilah yang sesungguhnya menjadi hambatan terbesar bagi Anda berdua. Meski Anda berdua berhasil melakukan pembuahan, dampak dari kondisi stres akan memengaruhi kandungan dan janin Anda. Janin yang kelak menjadi anak, kemudian dewasa akan menyandang stres bawaan akibat masa pembuahan yang disertai stres.
Anda harus membicarakan masalah ini bersama suami. Tanyakan kesungguhannya untuk memiliki keturunan. Sebab, masalahnya bukan hanya pada masa pembuahan, tetapi juga pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Masalah seperti ini sebaiknya Anda kemukakan langsung, jangan dipendam dalam hati. Anda dan suami harus memahami tanggung jawab ini bersama. (f)
Topic
#MasalahKeluarga