
Masih terbilang baru di industri hiburan tanah air, Sheryl Sheinafia (20) justru sudah pandai menghipnotis publik. Tak hanya melalui suara lembutnya yang diiringi gitar akustik, tapi juga olah peran yang ia tunjukkan dalam dua film yang telah ia mainkan. Ia tak takut dengan label aji mumpung. Juga tak takut menghadapi tantangan ketika ia harus memerankan sebuah peran yang ikonis dengan berbagai macam ekspektasi publik yang mengekorinya dalam tokoh Ratna di film Galih & Ratna. Berhasilkah Sheryl menyulap dirinya menjadi Ratna versi generasi millennial yang bisa diterima di era kini, tapi tetap bisa mengingatkan kita pada nostalgia tahun ’80-an?
Esensi Couple Goals
Galih dan Ratna itu ibarat Rangga dan Cinta dari film Ada Apa dengan Cinta? versi tahun ‘80-an. Semua memuja dan semua mendambakan romantisisme pasangan yang dulu diperankan oleh Rano Karno dan Yessy Gusman itu. Ketika Galih dan Ratna muda kembali hidup di tengah masyarakat modern tanah air, Sheryl harus kerja ekstra keras agar bisa memerankan sebuah tokoh ikonis dengan tidak sembarangan.
Wanita kelahiran 4 Desember 1996 ini perlu menonton ulang film Gita Cinta dari SMA hingga dua kali, membaca bukunya, dan berbincang dengan para pemeran dalam film orisinalnya. Semuanya demi bisa mendalami peran Ratna untuk film daur ulang dengan judul Galih & Ratna yang dirilis awal Maret lalu.
"Melalui film ini kita ingin melahirkan kembali esensi 'couple goals' yang diciptakan Galih dan Ratna pada masanya ke era kini. Tantangan untuk saya pribadi adalah mengatasi kegugupan bagaimana agar bisa memerankan karakter yang ikonis dan legendaris," ujar Sheryl, yang mengaku harus melewati casting hingga 3 kali untuk mendapatkan peran Ratna.
Sang sutradara, Lucky Kuswandi, mengaku beruntung bisa menemukan talenta seperti Sheryl untuk bisa memerankan Ratna. Terlebih lagi, dibutuhkan waktu yang panjang baginya untuk menggarap tokoh Galih dan Ratna agar terkesan lebih segar dan kekinian. "Entah, sudah berapa orang yang saya tolak saat audisi. Sampai akhirnya bertemu dengan Sheryl yang langsung bisa klop dengan Refal Hady (pemeran Galih). Kami langsung merasakan energi yang menyatu di antara mereka berdua," papar Lucky, saat peluncuran film Galih & Ratna, akhir Februari lalu.
Mudahnya kedua pemeran utama membangun kedekatan juga dituturkan oleh Sheryl. Keduanya hanya butuh ngobrol santai dan hangout bareng, langsung bisa membangun chemistry. "Saya saja kaget, kenapa bisa cepat sekali mendapatkan chemistry itu. Bahkan, untuk adegan ciuman saja, hanya butuh satu kali take. Kami seperti sudah tahu apa yang harus dilakukan," papar wanita yang juga menyanyikan soundtrack Galih & Ratna berjudul Gita Cinta dari SMA yang liriknya ditulis oleh Eddy G. Iskandar ini.
Berperan dalam sebuah film yang mengisahkan serunya masa SMA, kembali mengingatkan Sheryl pada masa-masa remajanya yang penuh keseruan. "Masa SMA itu penuh dengan jajanan yang enak-enak, kayak batagor, gorengan, warteg, dan bakso, ha…ha…ha…," kata Sheryl, yang juga pernah berperan dalam film Koala Kumal bersama Raditya Dika.
Namun, menurut Sheryl, hal yang paling penting saat di SMA adalah keberadaan sahabat-sahabatnya yang sangat mendukung. "Saya punya empat sahabat yang selalu mendorong saya untuk meraih impian sebagai musikus. Kalau bukan karena mereka yang menjadi salah satu pendukung, mungkin saya tidak akan penasaran atau punya dorongan kuat untuk terjun ke dunia hiburan," ujarnya, berterima kasih kepada para sahabatnya itu.
Jagoan Akustik
Walau masih terbilang ‘anak bawang’ di dunia hiburan tanah air, nama Sheryl adalah salah satu selebritas yang perkembangannya menanjak cukup signifikan. Hanya lima tahun menggeluti industri hiburan dan bersaing dengan banyak wajah baru maupun senior di bidangnya, Sheryl sudah berperan dalam dua film, mengeluarkan dua album, hingga menjadi presenter acara musik di stasiun televisi swasta.
Sebelum mengekspansi kariernya sebagai aktris, Sheryl memang dikenal sebagai penyanyi spesialisasi akustik. Album pertamanya yang berjudul serupa dengan namanya, berhasil mengenalkan namanya kepada publik. Suara lembutnya yang berpadu dengan petikan gitar, sukses menghipnotis anak muda. Tidak heran jika akhirnya ia didapuk sebagai Pendatang Baru Terbaik pada ajang penghargaan Inbox yang diadakan di salah satu stasiun televisi swasta, Oktober 2016 lalu. Ia juga memiliki banyak penggemar, dengan jumlah pengikut di akun Instagram-nya, @sherylsheinafia, yang mencapai 780.000 orang.
Bukan tanpa sebab Sheryl bisa dengan mudah memukau publik dengan kemampuan bermusiknya. Pasalnya, di usia yang terbilang muda, ia sudah bisa menguasai beberapa instrumen musik sekaligus. Di usia 5 tahun, ia sudah belajar bagaimana mengatur harmoni piano, pernah ikut les drum hingga belajar bermain gitar dari satpam rumahnya.
Kesibukannya berakting dalam dua film tak membuat Sheryl lupa pada passion-nya sebagai musikus dan menuangkan ide-ide segar dalam bentuk lagu. Pasalnya, Maret ini, sisi lain dari wanita bernama lengkap Sheryl Sheinafia Tjokro ini akan terlihat pada album keduanya yang diberi judul II. Ia ingin menunjukkan kedewasaannya dalam bermusik, dengan lagu-lagu yang ia tulis dan ciptakan sendiri. Masih dengan genre pop yang menjadi akar bermusiknya, di album keduanya ini diakui Sheryl lagu-lagunya memiliki korelasi dengan kehidupan banyak orang, terlebih pada tema-tema cinta yang diangkat.
Namun ternyata, ada pesan lain yang ingin disampaikan penggemar EttaJames ini di album terbarunya. "Saya ingin menunjukkan inner girl power. Ini yang terkadang dilupakan wanita, bahwa kita punya kekuatan dan tidak lemah. Intinya, saya ingin tunjukkan kekuatan wanita," tambahnya.
Saat ini, setidaknya ada dua titel yang tersemat di dada putri bungsu dari lima bersaudara pasangan Chris Tjokro dan Irta C. Tjokro ini, yaitu penyanyi dan aktris. Label aji mumpung pun ditujukan kepadanya. Tapi, Sheryl tak pernah khawatir ataupun malu dengan anggapan tersebut.
"Saya ingin menjadi seorang entertainer, bukan semata musikus atau aktris saja. Usia saya juga salah satu faktor yang membuat saya sanggup untuk bersikap fleksibel, dan kebetulan saya suka tantangan. Jadi, ketika mendapatkan tawaran yang menarik dan menantang, akan saya coba," papar Sheryl, yang mengaku suka mencoba tantangan baru. Ia juga mengaku pasrah dengan 'apa kata orang', karena menurutnya semua keputusan yang ia buat berdasarkan apa yang bisa membuatnya berkembang dan memberikan pengaruh positif.
Sheryl tak mau besar kepala atas dua titel yang tersemat di dirinya. Ia merasa kesempatan untuk terjun ke dunia hiburan justru memberikannya banyak peluang untuk belajar lebih banyak hal dari orang-orang hebat yang ia temui. "Perjalanan karier saya masih panjang. Saya masih ingin mendalami kemampuan berakting saya. Juga ingin mengembangkan skill bermusik agar tidak itu-itu saja," katanya, optimistis bisa menjalani kedua profesi ini beriringan.
Bahkan, Sheryl tak segan untuk menambah panjang daftar resume-nya sebagai pekerja di balik layar terkait kesenangannya menulis. Tapi memang, saat ini ia masih menghadapi kendala waktu dalam mengerjakannya. "Suatu hari nanti, saya berharap bisa menulis sebuah skrip. Atau bekerja di balik layar, karena saya senang melihat proses pembuatan sebuah film dan tentu saya bisa belajar hal baru lagi," tutupnya. (f)
Baca juga:
Galih & Ratna, Indahnya Cinta Pertama
Cerita Musik Sheryl Sheinafia
3 Musik Pilihan Minggu Ini: ii – Sheryl Sheinafia Hingga Afterlove - James Blunt
Topic
#SherylSheinafia