Career
Sukses Presentasi ala Barack Obama

14 Aug 2017


Foto: Pixabay

Berbeda pendapat tidak terhindarkan dari rutinitas kantor. Apalagi kalau bertemu lawan bicara yang bersikap defensif, bakal sulit banget mendapat kesepakatan.

Untuk menyingkat perdebatan dan meraih win-win solution, silakan coba cara yang sering dilakukan Presiden AS ke-44, Barack Obama berikut.

Inspirasi Socrates
Dalam artikel yang ditulis Michael Lewis (penulis novel Moneyball dan The Blind Side) untuk majalah Vanity Fair tahun 2012, disebutkan bahwa dalam satu argumentasi dengan Pentagon, Obama mengawali argumen dengan mengajukan pertanyaan. Saat itu dia diminta menentukan pilihan menyangkut Libya, apakah perlu mendukung zona antiterbang usulan PBB atau tidak.

“Menurut Anda, apakah adanya zona antiterbang menghentikan perang?” tanya Obama.

Jawaban yang diperoleh adalah tidak, sehingga Obama pun langsung mengusulkan solusi lain.

Banyak yang menyebutkan bahwa gaya komunikasi Obama menggunakan metode komunikasi Socrates. Kabarnya, Socrates senang menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pemikiran lawan bicaranya dan menunjukkan kelemahan argumentasi mereka.

Cara ini bukan untuk menjatuhkan lawan, melainkan untuk menajamkan ide dan menghasilkan kesimpulan yang lebih logis.

Keistimewaan Metode Socrates, Anda tampak berusaha mendengarkan orang lain. Saat seseorang merasa didengarkan, mereka justru lebih terbuka pada saran atau pilihan lain.
 
Tidak ada yang menang
Strategi Obama/Socrates cocok untuk menghadapi pihak-pihak berego tinggi atau pendapat yang kuat. Obama terlebih dahulu merangkul orang dengan cara mendengarkan alasan-alasan mereka. Ini menunjukkan bahwa Obama tidak hanya ingin memenangkan suatu perdebatan. Dia justru ingin memberikan solusi terbaik yang dapat menguntungkan semua pihak.

Hal senada diungkapkan oleh Cynthia Wihardja, Executive Coach dari Action COACH South Jakarta, bahwa ketika terjadi silang pendapat, yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah mindset.

“Pertama, Anda harus datang dengan pemikiran win-win solution. Kalau hanya ingin ‘win’ dan pihak lain ‘lose’, sejak awal Anda akan defensif karena takut kalah. Akibatnya, bakal ada pihak yang tidak puas.”

Untuk mencapai kesepakatan win-win solution tadi. Cynthia mengungkapkan cara serupa dengan metode Socrates-nya Obama.

“Supaya kebutuhan Anda dan pihak lain tercapai, perlu untuk menggali apa keinginan dan alasan seseorang memiliki pendapat tertentu. Lakukan dengan cara bertanya apa saja kebutuhannya.”

Dalam lingkungan pekerjaan, untuk memperoleh kesepakatan yang menguntungkan semua pihak, metode Socrates selalu dapat diandalkan.

Klien
Menurut Cynthia, posisi Anda terhadap klien adalah untuk membantunya mendapatkan solusi. Karena itu, lakukan pendekatan yang mengutamakan kebutuhan klien tersebut.

1. Tanya keperluan
Hindari langsung menunjukkan permasalahan produk klien, tanyak dulu, apakah Anda bisa bersaing secara efektif menggunakan alat yang ada?

Pertanyaan ini membuat klien memikirkan kebutuhannya sendiri dan solusi yang Anda tawarkan.

2. Ajukan pertanyaan terbuka
Cukup pancing dengan pertanyaan singkat mengenai kebutuhannya dan biarkan klien bercerita. Dengan demikian, Anda juga memperoleh banyak informasi untuk menjalankan proyek yang diajukan. Klien juga menyukai Anda karena merasa didengarkan.

3. Plus-minus
Kemukakan fakta-fakta yang ada tentang kebutuhan klien tersebut secara jujur. Paparkan juga aspek positif-negatif usulan Anda sehingga klien bisa mempertimbangkan keputusannya.

4. Beri kerangka waktu
Misalnya, ketika sebuah proyek sudah disetujui dan klien bersikukuh pada keinginannya dibandingkan saran Anda, coba mengalah sambil menyarankan agar keinginannya bisa ditinjau ulang di masa mendatang. Bila sesuai keinginan klien, bisa diteruskan. Jika tidak, buat kesepakatan dengan klien untuk menggunakan usul Anda.
 
Bagaimana cara berdebat dengan rekan kerja senior? Klik page di bawah untuk mengetahuinya:
 


Topic

#suksespersentasi