
Foto: Shutterstock
Saat bekerja dalam tim seringkali Anda dihadapkan pada seseorang yang berbeda karakter dengan Anda. Jika secara sederhana manusia terbagi antara yang introver dan ekstrover, maka penting bagi Anda untuk mengenali diri dan rekan kerja untuk menemukan cara tepat bekerja sama.
Seorang introver biasanya tak menyukai banyak stimulasi dan butuh waktu sendiri untuk fokus dan mengembangkan ide, ekstrover justru butuh banyak stimulasi eksternal dan dopamin untuk menjalankan fungsi. Perbedaan ini menimbulkan tantangan bagi kedua belah pihak saat harus bekerja sama. “Karena keduanya punya gaya berkomunikasi yang berbeda, mereka tak selalu saling paham kualitas dan temperamen masing-masing,” ujar Dr. Jeff Nalin, psikolog klinis sekaligus co-founder dan pimpinan Paradigm Malibu Treatment Centers.
Namun bukan berarti mereka tidak dapat bekerja sama. Menurut Nalin, introver dan ekstrover bisa bekerja sama secara efektif jika mereka bisa saling belajar kelebihan masing-masing. Dengan menghargai kualitas masing-masing, maka mereka dapat saling melengkapi.
Berikut ini enam pelajaran yang bisa diambil oleh introver maupun ekstrover saat bekerja sama.
1/ Introver dapat belajar memulai percakapan seperti ekstrover
Bagi introvert, bersosialisasi dan membangun percakapan bukanlah hal yang alami. Beberapa di antara mereka mungkin menghindari kelompok karena merasa tidak nyaman.Dengan mengamati bagaimana ekstrovertmemulai percakapan kecil, introver bisa memperbaiki kemampuan bercakap dan kepercayaan diri dalam kelompok.
“Belajar untuk memulai perbincangan kecil pada beberapa rekan kerja adalah cara yang baik untuk introver mengembangkan kepercayaan diri tanpa meninggalkan zona nyaman mereka,” jelas Nalin.
2/ Ekstrover dapat belajar mendengarkan seperti introver
Introvert cenderung bisa jadi pendengar yang baik dan punya kemampuan observasi. Mereka sedikit bicara namun fokus terhadap apa yang orang katakan. Sebaliknya ekstrover seringkali bukanlah pendengar yang baik.
Dengan memberi kesempatan orang lain bicara, mencerna, dan memikirkan apa yang orang lain katakana sebelum mengekspresikan pendapat, ekstrover dapat melatih diri untuk mendengar pandangan kritis orang lain.
3/ Introver dapat belajar keluar dari zona nyaman
Ekstrover cendrung berpikiran lebih terbuka dan berani, ketimbang introver yang umumnya menyukai keteraturan dan sesuatu yang bisa diprediksi.
Dengan memperhatikan cara ekstrover mencoba hal baru, introver dapat belajar memperluas pengalaman, mencoba hal baru, dan mendalami bakat baru yang mungkin tak mereka ketahui.
4/ Ekstrover dapat belajar berbincang secara mendalam
Jika ekstrover nyaman bersosialisasi dalam grup besar di mana ia dapat mengobrol kecil dengan banyak orang, maka introver lebih suka berada dalam kelompok kecil dengan perbincangan lebih dalam.
Karena itu, perbincangan ekstrover umunya bukanlah sesuatu yang dalam. “Suatu hal yang baik jika ekstrover bisa mencoba terlibat dalam perbincangan lebih bermakna yang menginspirasi dan membentuk hubungan yang lebih dekat,” ujar Nalin.
5/ Introvert dapat belajar meminta bantuan
Ekstrover menikmati proses brainstorming dengan grup besar di mana mereka bisa mengungkapkan ide dan mengajak orang lain untuk menolong dengan melontarkan ide mereka. Introver dapat belajar bagaimana meminta pendapat orang lain dan membangun jejaring profesional, karena introver lebih suka melakukan refleksi dan pengembangan ide secara privat.
6/ Ekstrover dapat mempelajari manfaat refleksi diri
Introver biasanya menyisihkan waktu untuk mengisi ulang semangat dirinya. Mereka dapat melakukan refleksi di pagi atau sore hari untuk lakukan refleksi diri atau meditasi mindfulness. Sebaliknya ekstrover cenderung melihat hal-hal di luar diri. “Ekstrover biasanya tak begitu mengurus diri sendiri dan melupakan pentingnya mindfulness,” kata Nalin.
Belajar menyempatkan diri untuk bersyukur atas yang dimiliki dan melakukan meditasi dapat memperbaiki kesehatan mental atau psikis. Dengan demikian, ekstrover dapat tampil dengan lebih baik.(f)
BACA JUGA:
Begini Sikap Bos Yang Diharapkan Saat WFH
Memasuki Era New Normal, Ini 7 Adaptasi Skill yang Perlu Dilakukan Praktisi PR
Rapat Terus Menerus Tak Akan Jadi Produktif. Berikut Tip Mengatur Rapat Lebih Efektif
Topic
#karir, #kesehatanmental, #kepribadian, #ekstrover, #introver, #psikologi