
Pernah berpikir bagaimana bisa seorang pemimpin dikatakan baik? Nia Sarinastiti, Marketing & Communication Director Accenture Indonesia, sebuah perusahaan konsultan manajemen, mengatakan, secara garis besar pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menumbuhkan engagement di dalam organisasi maupun perusahaan yang ia pimpin.
Engagement sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif di mana semua tim terlibat dan mengambil peran serta memberdayakan satu sama lain. Inklusifitas adalah modal bagi sebuah perusahaan atau organisasi untuk bergerak maju.

Nia Sarinastiti, Marketing & Communication Director Accenture Indonesia / Foto: NORA
“Seorang pemimpin tidak akan pernah bisa mewujudkan inklusifitas bila ia tidak tahu data,” ujar Nia. Data yang ia maksud di sini adalah data personal mengenai seluruh anggota timnya, misalnya saja harapan jenjang karier yang mereka harapkan, cara kerjanya, dan lain sebagainya. Ketika seorang pemimpin mampu menganalisis person by person, maka mereka akan lebih mampu memoderasi semua anggota tim untuk bekerjasama.
Oleh karenanya, seorang pemimpin harus down to earth. Lupakan karakter kepemimpinan otoriter atau diktator gaya lama. “Untuk mewujudkan inklusifitas, pemimpin itu juga harus saling menghargai,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kadang pemimpin harus mengakui bahwa we are only human.” Oleh karenanya, Nia berpesan bahwa penting bagi para pemimpin untuk memanusiakan timnya bahwa mereka juga punya kehidupan personal di luar kehidupan profesional.

Ketika seorang karyawan atau tim merasa dimengerti dan dikenali oleh pemimpin secara personal, mereka akan terdorong untuk lebih mampu berkontribusi bukan hanya karena faktor profesionalitas, melainkan juga lantaran ada keterikatan dengan pemimpinnya.
Ketika seorang pemimpin down to earth, maka ia lebih bisa menyaring pendapat atau aspirasi dari karyawan. Oleh karenanya, menurut Nia sudah bukan zamannya lagi pemimpin berjarak dengan karyawan. Justru, pemimpin harus hadir di tengah-tengah karyawan untuk menciptakan iklim inklusi yang lebih apik. (f)
Lela Latifa
Editor: Nuri Fajriati
Baca Juga:
Merayakan Inklusifitas Dalam Indonesian Women's Forum 2019
Inklusif Dalam Dunia Profesional
Memimpin Diri Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain
Topic
#iwf, #iwf2019, #IWF19, #IndonesianWomensForum2019, #indonesianwomensforum, #accenture, #leadership