Career
Akses Kesempatan Wanita di Dunia Kerja Indonesia Masih Payah

26 Mar 2018


Foto: Pixabay
 
Perusahaan harusnya tidak hanya berorientasi pada pencarian keuntungan, tapi juga bisa menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan kerja yang berkeadilan gender.  Sayangnya, Indonesia termasuk dalam kategori negara yang belum secara serius mengelola isu penting yang satu ini.

Menurut laporan UN Women, dari 1.800 perusahaan di dunia yang menandatangani 7 Prinsip Pemberdayaan Ekonomi Perempuan baru 10 perusahaan saja di Indonesia yang melakukannya.
Lebih lanjut, hasil studi terkini yang dilakukan oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dan UN Women mengungkap bahwa baru 4% saja dari 37 perusahaan di Indonesia yang secara aktif mengusahakan kesetaraan pendapatan antara karyawan wanita dan laki-laki.

Meskipun 70% perusahaan telah mengusahakan beberapa hal untuk membantu kenyamanan bekerja wanita, seperti menyediakan ruang laktasi, day care, atau memberikan kebijakan waktu kerja yang fleksibel, tapi baru 22% saja perusahaan yang menyediakan fasilitas pendidikan khusus atau pelatihan kepada para karyawan wanitanya.

“Padahal, saat ini rantai suplai pasokan dan praktik pemasaran telah banyak mengadopsi teknologi. Rendahnya akses wanita terhadap penguasaan teknologi ini menjadi salah satu penghambat majunya karier wanita di dunia kerja,” sesal Lily Puspasari, Program Specialist untuk UN Women Indonesia di kesempatan pemaparan Faktor Kunci Budaya Perusahaan dalam Upaya Mengedepankan Kesetaraan Gender serta Memperkecil Kesenjangan Pendapatan yang diselenggarakan oleh Accenture bersama IBCWE, Jumat (23/3) di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Fakta-fakta di atas sekaligus membuktikan betapa tidak meratanya kesempatan, akses, dan fasilitas yang diberikan kepada pekerja wanita. Padahal, wanita memiliki sumbangan signifikan dalam perekonomian global. Laporan UN Women di tahun 2011 mengungkap bahwa wanita – baik sebagai konsumen atau pelaku usaha – menyumbang US$20 triliun terhadap perekonomian global! Lily yakin, bahwa angka ini memiliki tren yang terus meningkat.

Baca juga:
Survei Membuktikan: Wanita Muslim Indonesia Moderat dan Toleran
Sampai Kapan Menunggu Pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual?
International Women’s Day: Mencapai Kesetaraan Gender di Tempat Kerja


Salah satu cara yang bisa membantu penguatan kontribusi wanita di dunia kerja adalah dengan menempatkan lebih banyak pemimpin wanita di jajaran komisaris. Sayangnya, dari 89% perusahaan yang menjadi objek studi, jumlah wanita di jajaran komisaris baru mencapai 32% saja. Sementara itu, sebanyak 54% perusahaan bahkan mengaku tidak memiliki kebijakan untuk menempatkan wanita di posisi direksi.

“Padahal, lembaga internasional perburuhan, ILO, mengungkap dalam studinya bahwa menempatkan wanita pada posisi supervisor terbukti berhasil meningkatkan produktivitas suatu departemen hingga 25%,” ungkap Neneng Goenadi, Country Managing Director dari Accenture Indonesia.

Dalam studi terkininya, Creating A Culture Of Equality, Accenture mengungkap bahwa di Indonesia, penempatan satu wanita di jajaran tinggi kepemimpinan dapat mendorong tingginya jumlah wanita untuk masuk di jalur cepat karier, yaitu 21%. Dari segi proporsi, angka ini tiga kali lebih besar daripada yang terjadi di global.

“Penting bagi perusahaan untuk bersatu dan berjejaring dalam mengupayakan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan memberikan akses kesempatan dan melibatkan lebih banyak wanita dalam dunia kerja,” ungkap Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group dan Ketua Dewan Pembina IBCWE. (f)


Topic

#karier