
Dok. Pexels
Pandemi menjadi momen yang berat harus dilalui wanita. Bukan tanpa sebab. Menurut laporan UN Women dan The United Nations (UN) COVID-19 Multi-Partner Trust Fund pada November 2020 lalu menunjukkan bahwa dalam hal ekonomi, wanita Indonesia banyak bergantung dari usaha keluarga, tetapi 82% dari mereka mengalami penurunan dalam sumber pendapatan.
Meskipun 80% pria juga mengalami penurunan serupa, namun bukti menunjukkan bahwa pria mendapatkan keuntungan dari sumber pendapatan yang lebih luas. Sedangkan sejak pandemi, 36% wanita, dibandingkan dengan 30% pria pekerja informal, harus mengurangi waktu kerja berbayar mereka.
Tak dapat dipungkiri, pandemi COVID-19 ini kembali menantang para wanita dalam menyeimbangkan kehidupan karier dan berkeluarga yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Namun, agar wanita bisa mencapai keseimbangan hidupnya, juga diperlukan bantuan dari berbagai sisi agar bisa terealisasi. Salah satunya dukungan organisasi dengan mengenali tantangan-tantangan yang dihadapi para wanita dalam karier mereka dan turut menerapkan praktek agar bisa mendukung kesuksesannya.
Lantas apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk bisa mendukung wanita di tempat kerja? Menurut Association of International Certified Professional Accountants yang berkomitmen mendukung wanita dalam berbagai profesi mencapai kesetaraan gender, ada lima hal yang bisa dilakukan organisasi dalam membangun budaya setara yang lebih besar di tempat kerja. Yaitu :
1. Bersikap fleksibel
Pandemi COVID-19 telah memaksa kita semua mengubah cara bekerja dan mengelola hidup. Perusahaan harus bisa memahami tekanan tambahan yang dihadapi para wanita, ketika mereka harus mengurus rumah tangga sambal tetap memenuhi tuntutan pekerjaan. Dibutuhkan pemikiran yang tidak biasa dalam menemukan solusi yang adil dan realistis, seperti menerapkan jam kerja yang fleksibel atau split days.
2. Izinkan mereka mengatakan ‘tidak’
Penting bagi perusahaan untuk bisa menghadirkan lingkungan kerja yang aman bagi wanita, dalam arti ketika mereka merasa kewalahan mereka tak akan merasa dihukum atau dihakimi hanya karena menolak sebuah proyek atau tanggung jawab tambahan. Sebaliknya, justru perusahaan bisa mendorong wanita untuk meminta bantuan dan menawarkan pilihan istirahat ketika mereka membutuhkannya.
3. Tawarkan dukungan
Tunjukkan kepedulian terhadap karyawan Anda dan tawarkan dukungan yang mereka butuhkan. Ajukan pertanyaan penting dan benar-benar dengarkan tanggapan dari mereka. Sesederhana menanyakan ‘Bagaimana kabarmu?’ dan ‘Apa yang dapat kami lakukan untuk membantu Anda?’ menjadi penting untuk wanita. Kemudian temukan cara untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh para wanita.
4. Memprioritaskan kesejahteraan diri
Selama hampir satu tahun, sebagian besar karyawan Anda menjalani hari yang sama berulang kali. Banyak yang akhirnya terjebak dalam situasi dimana para wanita karier tak lagi bisa menentukan batasan antara kapan waktu kerja dan urusan keluarga. Para perusahaan bisa membantu wanita menemukan cara mengelola Kesehatan mental, stress dan energi mereka agar tercapai kesejahteraan diri dan keseimbangan hidup, yang berkolerasi positif terhadap keuntungan perusahaan.
5. Menghadirkan tempat kerja yang inklusif
Coba perhatikan lingkungan kerja Anda. Apakah wanita sudah terwakili dengan baik? Jika tidak, atur ulang susunan dalam perusahaan Anda dan sertakan wanita dalam posisi strategis serta dalam menentukan keputusan penting dalam bisnis. (f)
BACA JUGA :
Peran Domestik yang Tidak Setara di Rumah Jadi Beban Bagi UKM Wanita Kembangkan Usahanya
Wanita Lebih Rentan Kehilangan Pekerjaan dalam Krisis COVID-19
Riset Accenture 2020 : Ada Kesenjangan Perspektif antara Pemimpin dan Karyawan tentang Kesetaraan di Tempat Kerja
Topic
#kesetaraangender, #wanitakarier, #IWD