Career
5 Alasan Kita Tak Juga Meraih Promosi

5 Apr 2016

Foto: Fotosearch

Kita merasa telah mengeluarkan segala kemampuan kita saat bekerja, tapi gaji nggak juga bertambah. Keinginan mendapat promosi pun terkesan hanya impian belaka. Beth Braverman, jurnalis sekaligus produser konten asal AS yang biasa menulis artikel karier, membeberkan lima alasan kita gagal meraih promosi yang sebenarnya layak didapatkan….

1.    Takut meminta
Kebanyakan karyawan wanita merasa ragu mengungkapkan keinginannya kepada atasan mengenai promosi. Menurut analisis yang diungkapkan Harvard Business Review, 1 dari 5 wanita mengaku takut ditolak jika mengajukan diri. Padahal, nggak ada salahnya minta atasan mempertimbangkan kita jika ada lowongan kenaikan posisi.

Solusi:
Berlatihlah dengan teman mengenai ‘presentasi’ kita saat berhadapan dengan atasan. Dengan begitu, kita bisa lebih percaya diri dan penuh persiapan saat mengungkapkan kenapa kita layak naik jabatan.

2.    Kurang komunikasi personal
Entah atasan kita memang sibuk, atau kita yang sungkan berbicara dengannya, sehingga komunikasi antara kita dan dirinya hanyalah melalui e-mail dan WA. Bagaimana pun, komunikasi secara langsung diperlukan untuk membuat koneksi personal.

Solusi:
Saat sedang mengerjakan proyek kantor—terutama yang besar—jangan ragu minta waktu kepada atasan untuk membicarakan perkembangannya secara langsung. Selanjutnya, kita pun nggak sungkan lagi ketika minta diadakan pertemuan untuk membicarakan peluang dipromosikan.

3.    Terlalu bersaing
Beth mengungkapkan kalau berdasarkan survei LinkedIn, 20% karyawan merasa hubungan mereka dengan rekan kerja justru lebih bersifat persaingan. Hasilnya, antarkaryawan tidak mau berbagi informasi.

Solusi:
Jika merasa kekurangan informasi ‘lowongan’ kenaikan jabatan gara-gara persaingan terlalu tinggi, kita bisa mengatasinya dengan memperluas pergaulan. Jalinlah hubungan baik dengan rekan kerja dari divisi lain, termasuk karyawan baru. Nggak cuma nama kita yang ‘terkenal’ dan terangkat karena dianggap supel, peluang kita untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang promosi pun terbuka lebar.

4.    Minim soft skills
Kita boleh saja memenuhi target yang ditetapkan atasan, plus bekerja mencapai 12 jam sehari. Namun, jabatan sebagai atasan, tuh, juga memerlukan soft skills yang terkadang tidak diungkapkan secara langsung oleh perusahaan. Misalnya, kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan presentasi, seperti yang dinyatakan Career Builder melalui survei mereka.

Solusi:
Lagi-lagi, komunikasi memegang peranan penting. Nggak hanya secara personal dengan atasan, tapi juga bisa kita tunjukkan melalui event-event kantor. Jika kurang percaya diri, cobalah ambil kelas public speaking. Jadi setelah itu, kita pun bisa menyumbang kemampuan dengan menjadi MC event kantor.

5.    Emosional terhadap kritik
Saat atasan mengkritik hasil pekerjaan kita—baik saat evaluasi tahunan maupun secara mendadak—cobalah berbesar hati dan tidak ‘menyerang balik’. Terkesan defensif dapat memperburuk image kita.

Solusi:
Tulis segala hal yang diungkapkan atasan sehingga kita bisa introspeksi diri saat hati sudah lebih tenang. Lalu, lihat apa yang bisa kita lakukan terkait poin-poin kekurangan kita di mata atasan. Jika atasan terbukti benar, maka kita pun bisa mencoba untuk memperbaikinya. (f)


Topic

#TipKarier