Foto: Dok. Tokopedia
Tokopedia membawa Indonesia masuk dalam daftar Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pacific 2020 untuk pertama kalinya dengan menduduki peringkat 94 dari 500 perusahaan teknologi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik. Tokopedia pun menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar tahun ini.
Peringkat ini didasarkan pada persentase pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun. Tokopedia tumbuh 608% selama periode ini. Secara keseluruhan, perusahaan yang mendapat peringkat dalam Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pacific 2020 memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata 551%.
Daftar Technology Fast 500™ disusun dari program Deloitte Asia Pacific Technology Fast 50, nominasi diserahkan langsung ke Technology Fast 500™, dan penelitian database perusahaan publik. Untuk memenuhi syarat Technology Fast 500™, perusahaan harus memiliki pendapatan operasional tahunan minimal US $50.000. Serta merupakan perusahaan publik atau swasta yang berkantor pusat di Asia Pasifik dan harus merupakan "perusahaan teknologi”.
"Mendapat peringkat di Deloitte Technology Fast 500™ merupakan pencapaian yang sangat hebat, terutama karena perusahaan teknologi saat ini berkembang pesat dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan terus berubah. Kami sangat mengapresiasi Tokopedia karena menjadi perusahaan Indonesia dengan peringkat teratas di daftar ini," kata Mike Horne, Asia Pacific Deloitte Private Leader.
Melissa Siska Juminto, COO Tokopedia mengatakan bahwa implementasi 3 DNA Tokopedia - Focus on Consumer, Growth Mindset, Make it Happen & Make it Better - berkontribusi dalam pertumbuhan pendapatan Tokopedia yang meningkat hingga 608% selama tiga tahun terakhir.
"Merupakan suatu kehormatan untuk masuk sebagai perusahaan teknologi Indonesia pertama di Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pasifik 2020. Ke depannya, kami akan terus menjadi perusahaan teknologi yang memungkinkan masyarakat Indonesia untuk memulai dan menemukan apa pun, sejalan dengan misi perusahaan kami untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia," tambah Melissa.
Tokopedia baru-baru ini juga melaporkan pertumbuhan jumlah penjual di platformnya dari 7,2 juta sebelum pandemi pada Januari 2020 menjadi lebih dari 10 juta penjual saat ini. Selain itu, Tokopedia juga mengalami pertumbuhan jumlah pengguna aktif bulanan, dari lebih dari 90 juta sebelum pandemi pada Januari 2020 menjadi lebih dari 100 juta saat ini.
Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) berjudul “Bertahan, Bangkit dan Tumbuhnya UMKM di Tengah Pandemi melalui Adopsi Digital” (2020) mencatat 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%.
Riset tersebut mengungkapkan tiga provinsi dengan peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia, yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%) dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%) dan DKI Jakarta (28,3%).
Pandemi telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab tantangan pandemi. Berdasarkan survei yang sama, 76,4% penjual mengatakan kemudahan mengelola bisnis menjadi alasan utama bergabung dengan Tokopedia.
Menurut Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, Tokopedia berharap akan semakin banyak pihak yang lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, terus berkontribusi memulihkan ekonomi. Mengingat UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia. (f)
Baca Juga:
Pentingnya Mengenal Karakteristik Konsumen Sebelum Membuat Konten Promosi
Trik Agar Facebook Shop Lebih Menarik bagi Calon Konsumen
Bisnis Artisan Juga Bisa Menguntungkan
Faunda Liswijayanti
Topic
#ecommerce