Foto: Freepik
Di tengah krisis akibat pandemi COVID-19 yang membebani perempuan secara tidak proporsional, pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di sektor bisnis menjadi semakin penting. Guna memobilisasi sektor bisnis dalam memajukan kesetaraan gender, khususnya di tengah kondisi menantang seperti sekarang, UN Women melalui program WeEmpowerAsia yang didanai Uni Eropa, Indonesia Global Compact Network (IGCN), dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), dengan dukungan Bursa Efek Indonesia dan International Finance Corporation, menggelar acara virtual “Ring the Bell for Gender Equality” di Indonesia pada Selasa (9/3/2021) kemaren.
Inisiatif ini merupakan bagian dari acara pembunyian bel yang dilakukan serentak di lebih dari 100 bursa efek di seluruh dunia dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2021 dengan tema “Women in Leadership: Achieving an equal future in a COVID-19 world”.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury, yang mewakili Menteri BUMN, Erick Thohir mengajak perusahaan untuk membuka kesempatan bagi peran dan kemajuan perempuan demi kemajuan bersama. “Saya ingin mengambil momen penting hari ini untuk mengingatkan kita semua untuk menggunakan kekuatan, kewenangan, dan kemampuan kita agar perempuan yang ada di sekitar kita lebih berdaya, bermakna, dan semakin memiliki peran hingga ke level tingkat pimpinan,” katanya.
Seperti juga diungkapkan Anita Bhatia, Deputy Executive Director UN Women, momentum pemulihan ekonomi pasca COVID-19 perlu memperhatikan sinergi antara memulai kembali pertumbuhan ekonomi dan mendorong kemajuan dalam kesetaraan gender. “Dengan menciptakan masyarakat post-pandemi yang memperhatikan kesetaraan gender di seluruh sektor dan level kepemimpinan, pemulihan ekonomi dapat berjalan lebih cepat dan lebih kuat bagi semua orang,” ujar Anita.
Henriette Faergemann, First Counsellor – Environment, Climate Action and ICT, European Union Delegation to Indonesia juga mendorong perusahaan dan organisasi lain yang hadir secara virtual dalam acara ini untuk menjadi pendukung kesetaraan gender. “Kepemimpinan perempuan dalam sektor bisnis memajukan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui inisiatif WeEmpowerAsia, Uni Eropa bekerja di Indonesia untuk menunjukkan bahwa mendukung perempuan di dunia kerja adalah penting dan juga menguntungkan. Kepemimpinan perempuan di masa ini menjadi sangat penting ketika kita semua menghadapi tantangan ekonomi global yang berdampak sangat berat terutama bagi perempuan.”
Pada tahun 2018, sebuah studi dari IBCWE, IGCN, dan UN Women mengenai Penerapan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan di 50 Perusahaan Top Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata persentase perempuan dalam jajaran direksi perusahaan dibanding total jumlah direksi hanya sebesar 28%. Walaupun 68% dari perusahaan ini telah membuat komitmen nyata untuk menyediakan fasilitas bagi pekerja perempuan, seperti ruang laktasi dan perawatan anak, pengaturan kerja yang fleksibel, program pendidikan dan pelatihan, hanya 30% yang memiliki kebijakan terkait pemberian kesempatan setara, promosi, dan kemajuan karir dan hanya 6% yang memiliki kebijakan untuk secara reguler mengevaluasi kebijakan upah yang setara.
“Untuk mendorong tujuan pemberdayaan perempuan, kita butuh berkolaborasi. Hal ini membutuhkan pendekatan lintas sektor antara sektor publik, masyarakat sipil, serta sektor bisnis. Sektor bisnis merupakan salah satu sekutu yang paling strategis dan berpengaruh dalam mendorong implementasi prinsip pemberdayaan perempuan. Saya mengajak seluruh pimpinan perusahaan untuk meninjau hal-hal yang dapat ditingkatkan di tempat kerja, tempat usaha, dan komunitas, agar dapat membawa dampak positif bagi pekerja perempuan, pemasok perempuan, dan konsumen perempuan,” kata Shinta Kamdani, Board Member Indonesia Business Coalition for Women’s Empowerment (IBCWE) saat memimpin sesi apresiasi bagi perusahaan Indonesia yang telah menandatangani Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan.
Menegaskan pernyataan Shinta Kamdani, Y.W. Junardy, Presiden Indonesia Global Compact Network (IGCN) juga mengajak lebih banyak bisnis untuk mengambil tindakan nyata. “Bisnis perlu berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Memberdayakan perempuan di tempat kerja, tempat usaha, dan komunitas menciptakan masa depan yang berkelanjutan, tidak hanya bagi pekerja, namun juga bagi keberlangsungan perusahaan. UN Global Compact melalui perwakilannya di Indonesia, IGCN, telah menginspirasi dan mengajak banyak perusahaan untuk mengambil langkah konkrit dalam memajukan pemberdayaan perempuan, salah satunya dengan mengadakan capacity building yang mengacu pada Women’s Empowerment Principles (WEPs).”
Diluncurkan pada 2010 oleh UN Women dan UN Global Compact, Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan atau Women’s Empowerment Principles (WEPs) mencakup tujuh prinsip yang membantu bisnis lebih responsif gender dalam rantai pasokan mereka.
Dengan menjadi bagian dari komunitas ini, perusahaan dapat menganalisis inisiatif yang mereka miliki, menentukan pencapaian dan pelaporan yang mereka inginkan, serta menyusun upaya-upaya responsif gender untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan. Per hari ini, 60 perusahaan Indonesia telah menandatangani WEPs dan jumlah ini diharapkan akan terus bertambah.
“Para pemimpin di seluruh dunia saat ini menghadapi tantangan membangun kembali ekonomi yang lebih baik pasca pandemi, dan ketika upaya ini dilakukan, perempuan harus menjadi aktor utama dalam menjalankan misi penting ini,” ujar Azam Khan, IFC Country Manager for Indonesia, Malaysia and Timor-Leste. Ia pun mengapresiasi dukungan dari sektor bisnis dan bursa efek dalam mengadvokasi keterwakilan gender dalam jajaran direksi dan manajemen senior perusahaan.
Risa Rustam, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Bursa Efek Indonesia, mengajak sektor bisnis di Indonesia bekerjasama untuk mewujudkan kesetaraan gender, “Lebih dari 42% dari populasi Indonesia adalah perempuan. Karena itulah, berinvestasi dalam kesetaraan gender menjadi hal yang tepat dan bijak untuk dilakukan. Tidak hanya mendorong terciptanya komunitas yang lebih aman, kesetaraan gender juga akan membawa keuntungan untuk bisnis dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan perubahan, sehingga perusahaan perlu bekerja bersama untuk mengintegrasikan prinsip kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam praktik bisnis mereka.” (f)
Baca Juga:
5 Hal yang Bisa Dilakukan Perusahaan untuk Mendukung Wanita di Tempat Kerja
5 Prediksi Dunia Kerja 2021
Priyanka Chopra Dukung Deklarasi Percepat Kesetaraan Gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika
Faunda Liswijayanti
Topic
#IWD2021, #gender, #genderequality