Foto: Shutterstock
Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan perubahan aktivitas yang sekarang lebih banyak dilakukan di rumah. Beberapa yang berubah adalah aktivitas bekerja dan menikmati hiburan lebih sering dilakukan dari rumah.
Kebiasaan baru home entertainment dan WFH akan mendorong melonjaknya penggunaan platform sharing yang tersedia melalui layanan cloud.
Berdasarkan riset yang dilakukan Inventure pada Agustus-September 2020 terhadap 628 responden yang tersebar di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa 60,8% responden masih akan mengutamakan hiburan online pasca pandemi nanti.
Yuswohady, Managing Partner Inventure sekaligus Direktur Program Indonesia Industry Outlook 2021 dalam siaran media yang diterima femina mengatakan bahwa berdasarkan riset itu menandakan bahwa layanan streaming dan cloud telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup bagi konsumen pasca pandemi.
Sihmirmo Adi, CEO Telkom Sigma dalam paparannya dalam acara Indonesia Industry Outlook 2021 yang digelar secara virtual pada 4-6 November 2020 oleh Inventure mengatakan bahwa streaming dan cloud adalah masa depan, dan menjadi bagian dari gaya hidup konsumen. Pihaknya pun akan terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai layanan cloud yang cocok dengan kebutuhan pelanggan.
Sihmirmo menambahkan bahwa saat ini Telkom Sigma memiliki program edukasi untuk UMKM. Telkom Sigma telah memiliki layanan software as services (SaaS) Cloud A untuk mendukung digitalisasi bagi pelaku usaha UMKM dan perusahaan rintisan atau startup.
“UMKM ini harus efisien untuk spending IT. Diantara mereka punya potensi masuk ke global market. Transformasi digital yang didorong oleh COVID-19 ini memang sudah terjadi dan akan menjadi satu keniscayaan baru dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Untuk diketahui, cloud atau cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi dan pengembangan berbasi internet. Salah satu contoh dari cloud computing adalah Google Drive yang diluncurkan oleh Google pada April 2012 lalu.
Cloud computing ini juga memiliki beragam manfaat seperti penambahan kapasitas penyimpanan data tanpa harus memberi peralatan tambahan seperti hardisk. Serta dapat mengakses data kapan pun selama terkoneksi dengan internet.
Dengan media penyimpanan yang besar, fleksibel dan efisien layanan cloud computing ini pun cocok bila diterapkan dalam sektor bisnis atau urusan pekerjaan kantor. (f)
Baca Juga:
BPS Sebut Ekonomi Indonesia Minus Dua Kuartal Berturut-Turut, Ini Kiat Mengatur Keuangan Di Masa Resesi
Update COVID-19: Roadmap Vaksinasi Nasional dan Persiapan SDM
63,5% Konsumen Mengaku Digital Payment Jadi Cara Baru Bertransaksi
Topic
#bisnis, #digital