BizNews
Hari Difabel Sedunia, E-commerce ini Bangun Ekosistem yang Inklusif

3 Dec 2021

hari difabel sedunia
Foto: Freepik


Hari Difabel Sedunia diperingati setiap tanggal 3 Desember. Tahun ini, pemerintah mengambil tema “Kepemimpinan dan Pastisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca COVID-19. 

Inovasi-inovasi baru terus dibutuhkan untuk menjamin inklusivitas kaum difabel. Termasuk dalam penggunaan teknologi yang memudahkan akses mereka untuk terus up-skilling dan re-skilling, memperoleh kesempatan kerja sekaligus berwirausaha untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Maria Hardono, misalnya, seorang tunanetra yang juga dosen ini mengaku sangat terbantu ketika ia bisa secara mandiri menggunakan aplikasi e-commerce, Tokopedia, untuk berbelanja sekaligus memenuhi kebutuhannya. 

Bagi Maria, fitur Voice Over Tokopedia membantunya dalam proses belanja daring. “Saya bisa mendengarkan review produk dari pembeli lain, berbelanja dengan e-wallet dan mengikuti berbagai promo serta live shopping,” katanya. 

Begitu pula dengan pengalaman M. Reza Akbar, seorang tunanetra yang juga pengusaha mengatakan, “sejak saya menggunakan fitur Voice Over di Tokopedia, saya merasa menjadi lebih mandiri khususnya dalam memenuhi kebutuhan harian serta menjalankan bisnis secara lebih mudah dan juga nyaman.”

Fitur Voice Over merupakan fitur suara yang memudahkan difabel, khususnya tunanetra, menggunakan aplikasi Tokopedia. “Lewat fitur ini kami berharap Tokopedia bisa menjadi platform yang semakin inklusif dan mempermudah lebih banyak masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk rekan-rekan difabel,” ungkap Ferico Samuel, Engineering Manager Tokopedia sekaligus pengembang fitur tersebut.

Ferico juga menjelaskan bahwa kehadiran fitur itu tidak lepas dari kontribusi difabel yang sekaligus menjadi pengguna Tokopedia, “Fitur Voice Over terus dikembangkan sesuai masukan rekan-rekan difabel yang menggunakan Tokopedia agar selalu relevan dengan kebutuhan mereka.”

Saat ini, fitur Voice Over sudah bisa diakses melalui sistem iOS dan akan terus dikembangkan ke segala jenis sistem smartphone, termasuk Android.

Tak hanya itu, Tokopedia melalui Tokopedia Bersama pun berfokus pada pemberdayaan kelompok difabel agar menjadi lebih mandiri secara sosial maupun ekonomi. Misal, lewat pembukaan kanal donasi, pelatihan keterampilan, akses terhadap pengembangan usaha dan masih banyak lagi.

Tokopedia juga menjadi rumah bagi lebih dari 6.000 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia), juga terus membuka kesempatan bagi talenta terbaik, termasuk difabel, untuk berkarya bersama, menciptakan beragam inovasi digital. 

“Deretan inisiatif Tokopedia diharapkan dapat memberikan solusi menyeluruh yang dapat membantu masyarakat Indonesia, khususnya rekan-rekan difabel, memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga menciptakan peluang sekaligus #BangkitBersama memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi,” tutup Ferico.


Kontribusi UMKM Difabel ke Ekonomi Digital 

Tokopedia terus memberikan panggung seluas-luasnya bagi pegiat UMKM lokal, termasuk difabel, untuk menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi agar bisa bangkit bersama memulihkan ekonomi.

Salah satu kisah sukses difabel yang memanfaatkan ekosistem digital dan menciptakan peluang besar adalah The Able Art. Bermula dari kecintaan terhadap dunia sosial, Tommy Budianto mendirikan The Able Art di Pasuruan pada 2017. Tommy membantu mereproduksi lukisan-lukisan karya seniman difabel menjadi berbagai produk, seperti hijab, tas, pouch dan lain-lain, untuk dijual offline maupun online.

“The Able Art didirikan untuk memberdayakan para seniman difabel agar tetap bisa berkarya sehingga mereka bisa memperoleh pendapatan tetap. Kami ingin setiap karya memiliki nilai sosial bagi masyarakat Indonesia,” jelas Tommy.

Tommy menggandeng seniman lukis difabel dari sejumlah daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang hingga Bali. Tak jarang, untuk mendapatkan hasil reproduksi lukisan yang berkualitas tinggi, Tommy datang langsung ke tempat para seniman.

“Di awal berjualan, penjualan kami hanya berkisar 10-20%. Tapi, setelah memanfaatkan Tokopedia, The Able Art bisa mengirimkan rata-rata 100 pesanan dalam sebulan ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua,” kata Tommy. (f) 


Baca Juga: 
Kekuatan Hati Atlet Para-Powerlifting Ni Nengah Widiasih
Semangat Tak Pernah Padam Sang “Ratu Parabadminton” Leani Ratri Oktila
William Tanuwijaya: Semangat Bambu Runcing


Faunda Liswijayanti


Topic

#difabel, #ecommerce

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?