Foto: Pixabay
Pandemi Covid-19 telah membawa perlambatan yang signifikan di sektor ekonomi dan bisnis. Pergerakan manusia yang dibatasi memberikan pengaruh hampir di seluruh sektor, tak hanya bisnis jasa seperti travel dan perhotelan. Hampir semua sektor bisnis dan keuangan mendapatkan hantaman berat.
Masa-masa ini menjadi tantangan bagi pengusaha untuk bisa bertahan menghadapi krisis, termasuk UMKM. Meski begitu, kondisi ini dianggap Praktisi Koperasi Milenial dan Ekonomi Kerakyatan, Frans Meroga Panggabean seperti dikutip dari Kompas.com (20/3/2020) bisa menjadi peluang. Hal tersebut menurut Frans bisa terjadi karena ketergantungan kita pada impor masih tinggi, dengan dibatasinya pergerakan manusia dan barang dari luar negeri, artinya ada peluang pasar yang bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
Frans juga melihat bahwa pandemi Covid-19 ini membuka peluang bagi pelaku UMKM pertanian, utamanya petani tanaman obat herbal dan jamu untuk berkembang. Tingginya minat masyarakat Indonesia mengonsumsi ramuan tradisional belakangan ini bisa dilirik sebagai peluang bisnis.
Namun, bagaimana memasarkan produk dan jasa di tengah kondisi pembatasan ruang gerak (social distancing atau phiysical distancing) di mana pelanggan semakin terasing dan sulit dijangkau, ini menjadi tantangan tersendiri untuk pebisnis UKM terus bertahan. Di masa inilah sebagai pebisnis Anda ditantang untuk memikirkan kembali upaya pemasaran seperti apa yang perlu dilakukan.
Saat ini, media sosial merupakan sarana yang sangat mudah untuk tetap menjaga hubungan dengan konsumen. Data perusahaan riset pasar Global Web Index pada tahun 2017 menunjukkan bahwa pengguna internet menghabiskan rata-rata dua jam dan 22 menit per hari di jejaring sosial dan platform perpesanan, termasuk Instagram. Apalagi kini di tengah Pandei COVID-19 dimana orang harus tinggal di dalam rumah, ketergantungan pada media sosial dan internet semakin tinggi.
Keaktifan masyarakat dalam menggunakan media sosial ini yang perlu dimanfaatkan untuk bisa mendapatkan pelanggan atau konsumen baru dan lebih luas. Serta bisa juga untuk memelihara kesetiaan para pelanggan.
Berikut tiga poin penting tentang cara mengelola dan memaksimalkan Instagram untuk bisnis Anda.
1/ Konten yang menarik
Konten yang menarik tidak selalu harus melewati proses editing yang ribet. Justru proses pembuatan konten itulah yang paling penting. Ketika Anda membuat konten berupa video atau foto, pastikan Anda menggambarkan detail produk atau suasana tempat usaha Anda yang ingin Anda tampilkan.
Pada dasarnya, konten yang menarik adalah konten yang berbicara. Tanpa Anda memberikan keterangan lewat audio pun, siapa pun yang melihat akan tahu tujuan dari konten yang Anda posting. Anda bisa menambah keterangan yang lebih lengkap lewat caption yang interaktif.
2/ Interaktif dengan audiens
Komentar dan like merupakan pertanda bahwa pengikut Anda menyukai konten yang diposting. Hal ini disebut dengan keterlibatan (engagements). Bangunlah kerlibatan dengan pengikut, berkomunikasilah dengan mereka di kolom komentar. Anda juga bisa meminta saran kepada mereka. Gunakan emoji untuk membuat lebih interaktif dan menyenangkan.
3/ Konsisten
Mengelola media sosial secara konsisten memang paling sulit. Tapi, agar efektif dan memberikan manfaat yang maksimal, memang dibutuhkan konsistensi. Cobalah unggah setidaknya satu foto atau video per hari. Sajikan konten yang segar dan menarik sehingga audiens Anda ingin selalu kembali ke Instagram Anda.
4/ Perluas jangkauan dengan hashtag
Gunakanlah tagar untuk memperluas jangkauan konten Anda. Pastikan bahwa hashtag yang Anda gunakan spesifik dan relevan dengan usaha Anda. Idealnya gunakan tiga sampai lima hashtag. (f)
Baca Juga:
Tip UMKM Bertahan di Masa Pandemi Virus Corona
Pepper Rice Ala Jepang Dengan Harga Terjangkau
Refill Station Solusi Untuk Kurangi Sampah Kemasan
Topic
#instagram, #bisnis, #wanwir