Beauty Trend
Tunda Penuaan dengan Filler

21 Oct 2016


Dermal filler menjadi sorotan hangat karena menawarkan hasil yang langsung dapat Anda lihat perbedaannya. “Dermal filler atau filler adalah bahan yang digunakan untuk mengganti/menambah volume yang hilang pada kulit atau lapisan lemak di bawah kulit,” papar dr. Anna Gunawan, SpKK.
 
Ada beberapa zat yang bisa digunakan sebagai filler, seperti lemak tubuh, silikon, dan asam hialuronat (hyaluronic acid). Asam hialuronat adalah substansi protein yang umum ditemukan dalam jaringan ikat tubuh manusia. Pada kulit, substansi ini berfungsi untuk menjaga hidrasi, kelembapan, dan kekenyalan. Asam hialuronat dipandang lebih aman karena dapat diserap sempurna (biodegradable) oleh tubuh.
 
Dr Anna menambahkan, sebagai zat yang dapat mengisi volume kulit, filler berperan membantu memperbaiki bentuk wajah. Ada tiga fungsi utama filler yaitu anti aging, rejuvenasi, dan koreksi wajah seperti memancungkan hidung, menyamarkan kantong mata, membentuk tulang pipi (apple cheek), meniruskan rahang, membentuk bibir tampak lebih penuh, hingga menambah volume dagu.
 
Partikel dermal filler yang digunakan harus disesuaikan dengan hasil akhir yang  diinginkan. Biasanya, filler berpartikel padat digunakan untuk membentuk/mengoreksi
wajah, seperti menambah volume hidung, tulang pipi, dan dagu.
 
Sementara, jika ingin menyamarkan kerutan atau memperbaiki tekstur kulit wajah, filler dengan partikel yang lebih kecil cocok digunakan supaya hasilnya lebih natural.
 
Tidak makan waktu lama
Proses dermal filler terbilang cukup singkat, sekitar 60-90 menit. Untuk proses koreksi wajah, filler akan disuntikkan ke dalam jaringan subcutan yang dekat dengan tulang supaya dapat membentuk struktur isian yang lebih kokoh.
 
Pada dermal filler yang ditujukan untuk menyamarkan kerut dan rejuvenasi kulit, filler hanya akan disuntikkan pada lapisan dermis.
 
Karena dermal filler menggunakan metode injeksi, efek samping yang dapat terjadi tergolong ringan. Namun, rasa sakit saat injeksi, kondisi bengkak dan lebam umumnya terjadi setelah tindakan. Hal tersebut lazim terjadi karena area wajah memiliki banyak pembuluh darah. Umumnya down time akan hilang dalam kurun waktu 7 hari.
 
Tindakan botullinum toxin/botox berbeda dengan dermal filler. Botox menyuntikkan protein murni hasil ekstraksi bakteri/toksin yang memudarkan kerutan dengan
merelaksasi otot wajah. Hasil botox baru dapat terlihat 5-7 hari setelah injeksi, sedangkan efek yang dihasilkan dermal filler langsung terlihat.
 
Kapan harus touch up?
Satu kali tindakan dermal filler dapat bertahan selama 4-6 bulan. Anda sebaiknya melakukan pemeliharaan lanjutan satu kali sebulan dalam tiga bulan pertama.
Selama satu bulan pertama setelah perawatan filler, hindari beberapa hal berikut:

• Perawatan wajah, seperti chemical peeling dan laser.
• Panas matahari dan uap panas yang dihasilkan sauna.
• Olahraga berat/high impact sports yang berisiko ‘menggeser’ lokasi filler.
• Pijatan pada wajah, terutama pada lokasi filler. (f)

Baca juga:
Ingin Kulit Cerah, Kencang, dan Kenyal? Ini yang Harus Anda Makan
Gaya Riasan yang Memperlihatkan Tekstur Kulit Sehat.
Pulaskan Primer untuk Tampilan Kulit Mulus


Topic

#perawatankulit