
Foto: Dok. Social Bella
Gampang-gampang susah memang untuk mencari produk kecantikan di masa #NewNormal ini, mau beli langsung kok berisiko tinggi, sedangkan mau belanja lewat online selain banyak produk palsu, warna yang kurang cocok, ataupun terkadang produk yang dijual ternyata belum memiliki standar BPOM. Hal ini tentu menjadi momok sendiri di masa pandemi. Jangan lupa, sentuhan langsung pada area wajah merupakan bentuk penyebaran COVID yang paling umum terjadi.
Dikutip dari situs NYTimes, industri kosmetik terkena dampak besar atas adanya pandemi ini, mulai dari konvensi tahunan Sephora yang terpaksa dibatalkan tahun ini karena akan mengundang massa, hingga area uji coba make-up pada berbagai gerai yang berkemungkinan besar menjadi media penularan, ataupun rangkaian lipstick yang secara penjualan menurun akibat semua orang kini menggunakan masker, semua mengakibatkan runtuhnya industry beauty di dunia.
Sebaliknya, bagi para pemain online, justru penjualan mereka meningkat drastis. Banyak jenama besar yang sudah melihat perbandingan penjualan online yang melonjak tinggi dibandingkan dengan gerai offline-nya, #theNewNormal memang memaksa kita beradaptasi dengan teknologi lebih cepat dari seharusnya.
Meski begitu, pengetahuan dan proses kurasi riasan yang ada saat ini di Indonesia dapat dikatakan baru mulai berkembang, alhasil justru beauty enthusiast yang ada mencari kiat merias dari content creator yang terkadang tidak memiliki dasar pengetahuan yang cukup ataupun bekerja berdasarkan upah ulasan mereka yang tidak dapat dibilang sedikit. Akibatnya, simpang siur informasi produk dan gempuran strategi pemasaran produk dengan kualitas yang seharusnya dipertanyakan pun menyerbu pasar yang ada.
Hadirnya make-up director pertama di platform marketplace
Kurasi memang penting, terutama di masa online seperti sekarang. Minggu lalu baru saja diumumkan salah satu beauty tech terbesar di Indonesia, Social Bella, yang membawahi Sociolla dan Lilla mengangkat Archangela Chelsea sebagai Make-Up Director dari jenama tersebut, sebuah langkah yang cukup mengaggetkan, bukan karna kualitas Chelsea yang memang telah sukses berkarya di Hollywood, namun karena ternyata ini pertama kalinya hadir seorang make-up director pada platform e-commerce dan marketplace di Indonesia.
Berdasarkan rilis yang di terima Femina, Tugas Chelsea sendiri sebagai Make-Up Director di Social Bella masih terbatas sebagai make-up guru yang berbagi kiat dan ilmunya berkreasi dengan ragam alat rias yang ditawarkan oleh Social Bella. Jabatan Chelsea dengan pengetahuan hasil menimba ilmu di Amerika, seharusnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut hingga proses kurasi kualitas produk dan edukasi sebagai make-up expert. Sayangnya proses kurasi yang akan diemban Chelsea masih sebatas memilih produk untuk tren kreasinya pada musim mendatang.
Harus diakui, akibat media sosial dan banyaknya pembuat konten kecantikan, banyak penggemar kosmetik yang lebih mempercayai pendapat idolanya dibandingkan professional dan BPOM dalam memilih produk riasan. Memang selain Sociolla menyatakan seluruh produk yang mereka pasarkan telah memiliki sertifikasi BPOM sehingga aman untuk digunakan beauty enthusiast Indonesia, namun e-commerce lainnya yang ada di Indonesia saat ini masih membiarkan penjualan share-in-jar product, produk tanpa BPOM, bahkan produk pre-loved yang terutama pada masa pandemi ini menjadi ancaman besar industri kecantikan, baik dari segi keamanan, kesehatan, dan tentunya ekonomi.
Topic
#ReportaseModeFemina, #FeminaBeauty, #MakeUpDirector, #SocialBella, #ArchangelaChelsea, #NewNormal