
Foto: Dok. Freepik
Minyak Zaitun telah termashyur khasiatnya sejak awal peradaban dunia, tercatat penggunaannya di peradaban mesir kuno, yunani kuno, Persia, hingga messopotamia. Terkenal produksinya di area asia minor seperti turki hingga wilayah mediterania Asia seperti Israel dan Syria. Telah digunakan oleh para atlet romawi, yunani, hingga prajurit persia untuk melumuri tubuh mereka saat berlatih.
Minyak buah zaitun yang berwarna kuning keemasan memiliki tingkat kandungan lemak tak jenuh yang lebih besar dari 85%, membuatnya dicintai dunia kuliner sebagai subtitusi lemak hewani ataupun minyak kelapa sawit. Kini Spanyol sebagai penghasil minyak zaitun tertinggi di dunia, disusul oleh Italia dan Yunani, memproduksi minyak yang digunakan baik sebagai bahan dasar kosmetik dan tentunya dalam bidang kuliner dengan tingkat konsumen perkapita tertinggi oleh Yunani, disusul oleh Italia, Spanyol, dan Tunisia.
Dikenal sejak zaman Mesir kuno, minyak zaitun yang dicampurkan dengan bees wax telah digunakan sebagai pelembap, pembersih, hingga anti bakteri bagi kulit wajah, sementara bangsa Yunani kuno telah menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas saat pijat untuk meminimalisir cedera saat berolahraga, ataupun menghilangkan pegal dan nyeri otot.
Kandungan Vitamin E dan K pada minyak zaitun dapat mengurangi warna hitam pada bibir dan kandungan vitamin E nya juga bermanfaat untuk mempertebal alis, bulu mata, hingga rambut sekaligus merawat rambut yang kerap melalui proses kimiawi.
Kandungan Linoleic Acid yang mampu menjaga kandungan air di dalam kulit pun menjadi zat ampuh untuk menghaluskan kulit dan menjaga agar kulit tidak mudah kering dan keriput. Polifenol yang bertindak sebagai anti oksidan dan anti bakteri pun dapat melindungi sel kulit dari ancaman kerusakan, menghilangkan jerawat, dan menyamarkan bekas jerawat.
Ingin lihat produk dengan kandungan zaitun rekomendasi Femina? Simak terus!
Lihat laman selanjutnya untuk membaca lebih lanjut.
Topic
#ReportaseModeFemina, #Zaitun, #Olive, #Mediterania, #MiddleEast