Ini resep Niang (Nenek). Aslinya, dibungkus dalam pelepah pinang, dan butuh waktu 12 jam untuk memanggangnya dalam bara sekam padi. Saya modifikasi cara memasaknya dan disesuaikan dengan peralatan di dapur rumah modern.
Untuk 4 porsi
Bahan:
6 cm kunyit, haluskan
1 ekor bebek ukuran besar
500 ml minyak kelapa
1 sdt terasi udang
½ sdt garam
6 lembar daun salam
Daun pisang, untuk membungkus
Bumbu, haluskan:
20 butir bawang merah
15 siung bawang putih
4 buah cabai rawit hijau
5 cm kencur
4 cm jahe
3 cm kunyit
3 cm lengkuas
1 sdm garam
1 sdt terasi
1 sdt merica putih
1 sdt ketumbar
20 g gula bali / gula aren
Cara membuat:
1/ Ambil ½ bagian kunyit, campur dengan sedikit air, peras. Masukkan air kunyit ke dalam baskom berisi bebek yang telah direndam dalam air. Biarkan selama ±15 menit. Angkat, tiriskan.
2/ Lumuri bebek dengan 150 ml minyak, sisa kunyit, terasi, dan garam, sambil dipijat-pijat. Patahkan tulang-tulangnya saat memijat.
3/ Isi rongga perut bebek dengan daun salam.
4/ Campur bumbu halus dengan sisa minyak. Balurkan ke seluruh permukaan bebek sambil dipijat-pijat. Masukkan sebagian bumbu ke dalam rongga perut bebek.
5/ Ikat bebek dan letakkan di atas daun pisang. Lumuri dengan sisa bumbu, bungkus bebek dengan daun pisang.
6/ Panggang bebek dalam oven panas bersuhu 180o C selama 1 jam. Turunkan suhu menjadi 120o C, panggang terus hingga bebek empuk (4 jam). Keluarkan.
7/ Buka ikatan pada bebek, sajikan utuh di atas daun pisang.
Tip:
- Merendam bebek dengan campuran air kunyit dapat mengurangi bau amis daging bebek.
- Daun pisang bisa digunakan untuk membungkus.
- Jika menginginkan kulit bebek yang garing, setelah memanggang hingga 4 jam, keluarkan bebek dari daun pisang, kemudian panggag kembali pada suhu tinggi.
Baca juga:
Bumbu Dasar & Sambal Bali
Tjokorda Sri Maya Kerthyasa, Penjaga Resep Warisan Para Leluhur
Topic
#bebek, #bali