
Ryan (Edwin Sukmono), yang tumbuh dewasa di Jakarta, tiba-tiba harus kembali ke Lombok, tanah kelahirannya. Bersama ayahnya yang baru ia temui setelah 22 tahun hidup terpisah, ia menuju kampung halaman. Konflik ayah-anak pun berkembang sepanjang perjalanan berkeliling Lombok.
Di Lombok, Ryan bertemu dengan sepupunya, Anjani (Aufa Asfarina Febrianggie), gadis Sasak terpelajar yang kembali ke kampung dan mengajar sebagai guru. Suatu hari, sekolah sederhana yang didirikan orang tua Anjani itu dibakar massa karena sebuah salah paham. Bahkan, Anjani dipenjara. Atas dorongan ayahnya, Ryan mencoba membantu membebaskan Anjani. Berhasilkah dia?
Film berlatar kehidupan masyarakat Sasak di Nusa Tenggara Barat ini sarat akan benturan nilai budaya dengan nilai modernisasi.(f)