Trending Topic
Pendidikan Yang Membebaskan

21 Apr 2014


Tak perlu heran jika makin banyak wanita yang menjadikan posisi di karier sebagai tolok ukur kesuksesan dibandingkan menikah atau punya anak. Hal ini juga terlihat dari polling di www.femina.co.id (periode 24-30 Januari 2014), sebanyak 55% menyatakan, yang menjadi tolok ukur kesuksesan adalah pencapaian karier, menyusul punya anak di urutan kedua, dan menikah/punya pasangan pada urutan ketiga.  “Pandangan masyarakat sudah berubah dan indikator penentu kesuksesan juga banyak. Masyarakat kemudian melihat bahwa tidak lagi harus selalu ya dan tidak, bekerja atau tidak,” jelas sosiolog Lugina Setyawati dari Universitas Indonesia.

Statistik yang menunjukkan bahwa wanita berpendidikan lebih banyak dibandingkan pria, akan berimplikasi pada kapasitas dan kompetensi mereka di dunia kerja. “Pendidikan adalah jalan untuk mewujudkan hal tersebut,” katanya. Ini  menjelaskan, wanita sekarang lebih mandiri sehingga kesempatan dan kompetensi mereka untuk bekerja  makin besar.
Hal ini juga disepakati oleh psikolog Clara Handayani. Tingkat pendidikan yang  makin tinggi melahirkan pilihan-pilihan untuk berkarier yang  makin luas bagi wanita Indonesia.

“Perkembangan ekonomi juga membuka lapangan pekerjaan yang  makin banyak bagi wanita saat ini, yang mungkin tidak dimiliki wanita sepuluh tahun yang lalu,” papar Clara. Sehingga, memiliki pernikahan dan keluarga yang bahagia masih merupakan ukuran kesuksesan, tapi tidak lagi menjadi tolok ukur tunggal.

Definisi kesuksesan yang berkembang sekarang juga tidak hanya meluas dari domestik menjadi karier, Clara memandangnya sebagai adanya pemaknaan yang lebih dalam. Misalnya, banyak yang memaknai kesuksesan tidak hanya keberhasilan secara individu, tetapi juga bagaimana bisa berperan dalam ruang lingkup yang lebih luas. “Menjadi wanita yang memiliki kemampuan serta pengetahuan sehingga ikut ambil peran dalam perubahan di lingkungan sosialnya, juga  makin banyak ditemui,” tambah Clara.

RULLY LARASATI


Baca juga: Mentalitas Elang