
Dalam hal distribusi dan konsumsi musik, di era digital saat ini industri musik Indonesia mengalami pergeseran. Para insan musik tidak lagi mengandalkan CD atau album fisik untuk memasarkan musiknya, tapi melalui digital atau media sosial dan musik pertunjukan. Internet memberikan peluang baru dan kemudahan bagi para musisi dan penikmat musik.
Untuk memberikan arahan bagi musikus muda agar mengembangkan talenta dan kreativitas di dunia musik, NESCAFÉ kembali menyelenggarakan program NESCAFÉ Musik Asik.
Sepanjang tahun 2014, NESCAFÉ Musik Asik bekerja sama dengan label musik Outlaw Music Production melakukan beberapa kegiatan, salah satunya NESCAFÉ Musik Clinic, dimana musisi-musisi muda ikut dalam video competition berkonsep video selfie, yang kemudian materinya diunggah di media sosial. Pemenang mendapatkan coaching clinic mengenai keterampilan dan pengetahuan untuk berkarier di industri musik dari empat musisi ternama yaitu Aldo Sianturi (Pakar Musik Digital di Indonesia), Jawa (basis Maliq & D’Essentials), Eki Puradiredja (vokalis Humania serta produser beberapa musisi papan atas) dan band THE RAIN.
Selain melalui digital, pada bulan September – Oktober lalu, NESCAFÉ Musik Asik menggandeng grup band Marvells, Flim dan Yoiki mengadakan roadshow di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogya, Malang dan Surabaya. Panggung NESCAFÉ Musik Asik ini menyuguhkan konsep yang berbeda yaitu open stage, dimana para penonton dapat lebih dekat dan berinteraksi langsung dengan artis tanpa batasan barikade. Sang artis tidak segan untuk mengajak penonton secara beramai-ramai naik ke atas panggung untuk bernyanyi serta selfie bersama. NESCAFÉ juga memberikan kesempatan kepada musisi muda lokal untuk turut berekspresi di panggung NESCAFÉ Musik Asik.
“Outlaw Music Production dan NESCAFÉ mempunyai visi yang sama, yaitu membantu talenta muda Indonesia untuk berbagi karya agar bisa didengar oleh orang lain dan menjadikan musik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Mencari musisi muda berbakat tidak harus melalui audisi langsung dari kota ke kota, hal tersebut bisa dilakukan secara digital, untuk itulah kami bersama NESCAFÉ Musik Asik memberikan wadah bagi para musisi pemula menyalurkan bakatnya,” ujar Husain Haykal dari Outlaw Music Production.
Hisma Pratanti, Brand Manager NESCAFÉ menambahkan bahwa tahun 2015 NESCAFÉ Musik Asik akan terus menggiatkan program musiknya sekaligus memperkenalkan aplikasi digital untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan musik serta talent scouting.
“Kami akan terus berkontribusi untuk perkembangan industri musik Indonesia. Fokus kami adalah menjadi produk yang dekat dengan anak muda, musik dan memberikan inspirasi untuk talenta muda,” ungkap Hisma.
Sementara itu, pengamat musik Denny Sakrie mengatakan, “Sekarang masyarakat dengan mudah mengakses musik melalui berbagai aplikasi seperti iTunes, Youtube, Guvera, Melon, Sound Cloud dan masih banyak lagi. Untuk itu, para musisi, label musik maupun pihak swasta dituntut untuk lebih kreatif dalam memproduksi konten digital. Kehadiran kembali NESCAFÉ Musik Asik yang merambah dunia digital semakin memudahkan para musisi pemula untuk berekspresi dan berkreativitas, karena kreativitaslah yang menentukan kesuksesan.”
(WORO HARTARI TRIANTI)