
Pertanyaannya, sejauh mana kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi persaingan global ini? Apalagi dengan mendekatnya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di 2015 nanti. Bagaimana mereka menghadapi persaingan dengan aliran tenaga kerja profesional asing, seperti guru, tenaga medis, akuntan, konsultan manajemen, analis bisnis, dan banyak lagi lainnya. Sayang sekali jika Indonesia, dengan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai lebih dari 600 juta jiwa pada 2015 nanti, hanya bisa menjadi target market dan bukan pemain.
Accenture baru-baru ini merilis hasil penelitian tentang Career Capital dan Prinsip Bekerja para eksekutif bisnis di 32 negara, termasuk Indonesia. Sebanyak 72 persen wanita karier Indonesia merasa siap dan optimis dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat seiring dengan tuntutan pasar – salah satu sarat mutlak yang harus dimiliki di era pasar bebas.
Namun, daya adaptasi ini saja belum cukup. Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture Indonesia mengungkap ada beberapa kualifikasi lain yang juga harus dimiliki oleh profesional tanah air dalam menghadapi persaingan global. Adakah kualifikasi di bawah ini Anda miliki?
1. Kemampuan menguasai lebih dari satu bahasa adalah sebuah keharusan. Minimal menguasai bahasa Inggris.
2. Tidak gagap teknologi. Menjalankan word dan excel saja sekarang ini tidak cukup. Akan lebih baik jika Anda mengambil kursus menjalankan aplikasi atau software yang sering dipakai oleh profesional dunia di lingkup pekerjaan Anda.
Memasarkan keahlian Anda juga bukan hal yang sulit lagi. Anda hanya perlu menyentuh satu tombol atau menggeser layar tablet Anda untuk menunjukkan portofolio kepada prospektif yang Anda temui di acara seminar, atau dalam perjalanan sekalipun. Pastikan bahwa mereka terkesan dan memasukkan nomor telepon dan e-mail Anda ke dalam daftar kontak mereka.
3. Tingkatkan kompetensi. Jangan hanya pandai “menjual diri” tapi tidak diikuti dengan bukti.
4. Kemampuan bekerja secara otonom dan produktif. Dengan bekal penguasaan teknologi, Anda harus bisa bekerja secara otonom, misalnya dari rumah, dengan jam kerja yang sama, tetap produktif, serta kualitas hasil yang memuaskan. Integritas Anda sebagai profesional adalah taruhannya!
5. Memiliki kepercayaan diri dan & mentalitas yang positif. Dengan bekal ini, Anda bisa membawa diri dengan baik di tengah pergaulan internasional. Anda tidak lagi ragu dalam menyuarakan pendapat, dan membuat diri Anda didengar.
6. Proaktif. Jangan hanya menunggu. Jemput peluang Anda dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kabar gembiranya, hasil studi Accenture mengungkap bahwa wanita karier Indonesia sudah mempraktikkan jurus ini!
7. Miliki jejaring yang luas, baik offline dan online. Apakah Anda tergabung dengan organisasi profesi dan cukup aktif di dalamnya? Apakah Anda memiliki akun media sosial profesional, seperti LinkedIn? Jangan hanya rajin update foto profil. Ini kesempatan untuk memasarkan profesionalisme Anda ke dunia internasional! Kabar baiknya, dibanding wanita karier di Malaysia (72%), Singapura (64%), maka wanita karier di Indonesia (86%) lebih memahami arti penting memperluas jejaring profesional dalam meningkatkan career capital mereka.
Naomi Jayalaksana
Foto: Corbis