
Tak hanya pada saat santai, sepatu flat kini juga digunakan untuk acara semiformal, bahkan ke lantai dansa dan dicintai oleh wanita dari segala usia. Ini karena sepatu flat nyaman digunakan untuk segala aktivitas dan mudah dipadu-padankan untuk segala gaya.
SEPATU FLAT DAHULU KALA
Dalam buku Shoes. A Celebration of Pumps, Sandals, Slippers, & More karangan Linda O’Keefle, dijelaskan bahwa pada awal tahun 3500 SM sepatu flat berupa sandal datar yang dibuat dari daun papirus yang dikepang. Yang bertabur diamante banyak dipakai oleh wanita kaya dari Mesir kuno. Pada zaman itu alas kaki menunjukkan status sosial seseorang. Hanya para bangsawan dan orang kaya yang menggunakan alas kaki.
Seiring kemajuan peradaban manusia, alas kaki tidak lagi dipandang sebagai penunjuk kekuasaan, namun lebih sebagai suatu kebutuhan. Bentuk yang tadinya berupa sandal mengalami penyesuaian. Diperkirakan pada abad ke-13 ditemukan alas kaki berupa sandal dengan sol goni yang dikepang dan bagian punggung kaki ditutup dengan kain. Bentuk alas kaki ini kemudian dikenal dengan istilah espadrilles karena awal mula sol goni tersebut dibuat dari rumput espato dari Catalonian, Spanyol.
KEMBALINYA SEPATU DATAR
Sepatu flat masih menjadi pilihan wanita sampai abad ke-16, hingga akhirnya sempat tenggelam di masa permulaan Revolusi Prancis tahun 1789. Pada saat itu, tinggi hak sepatu identik dengan aristokrasi dan dianggap sebagai penunjuk status sosial seseorang. Tak mengherankan, para wanita kala itu berlomba mengenakan sepatu hak tinggi.
Pada tahun 1793 --seiring dengan gejolak politik dan kejenuhan pada gaya busana yang rumit, bertumpuk, dan mengekang-- wanita kembali mendambakan kemudahan dan beralih ke sepatu flat. Pada masa ini hanya beberapa wanita dari kalangan kerajaan saja yang menggunakan sepatu hak tinggi hingga akhir tahun 1800-an. Apalagi saat Revolusi Industri, wanita mengalami perubahan peran sehingga otomatis sepatu datar, sandal, dan sepatu bot menjadi pilihan yang praktis.
SEPATU DATAR DI ABAD KE-20
Tahun 1957, masa kejayaan sepatu flat kembali melejit ketika Audrey Hepburn memopulerkan gaya ikoniknya mengenakan celana capri dan sepatu suede hitam slip-on yang dirancang oleh Salvatore Ferragamo. Bahkan, konon Jackie O Kennedy pun ikut menggemari sepatu flat.(f)