
Tugas membesarkan anak memang tanggung jawab orang tua. Untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog. dari Lembaga Psikologi Terapan UI Salemba, Klinik Rumah Hati Cilandak, dan Klinik RMC Depokmemberi beberapa tip penting yang perlu diingat.
• Anak-anak yang berbeda sering kali mengalami bully. Boleh saja diajari bela diri, tapi hati-hati terhadap refleksnya yang bisa berlebihan karena ia bisa bela diri. Yang terpenting adalah ajarkan anak cara untuk melawan. Pelaku bully akan ciut dan berpikir berulang kali, jika korbannya berani melawan. Menyatakan penolakan secara tegas dan berani terkadang sudah cukup sebagai bentuk perlawanan, misalnya, "Stop! Aku tidak suka dipukul!"
• Terkadang sikap tidak bersahabat di sebuah lingkungan terjadi karena ketidaktahuan mereka. Lakukan pendekatan pada guru, orang tua murid, serta teman-teman anak, agar mereka mengerti dan bisa bersikap tepat.
• Perhatikan perkembangan seksualitas anak. Mereka perlu juga diberikan pendidikan seks: mulai dari mengenali kelaminnya sampai melindungi diri dari kekerasan seksual. Karena, tidak jarang mereka menjadi korban.
• Anak-anak ini bisa menjadi sensitif ketika mereka merasa tidak mampu melakukan sesuatu, maka inilah yang harus dijaga. Buatlah mereka merasa mampu melakukan sesuatu dengan memberikan kesempatan dan mempermudah atau memecah tugas sehingga lebih do-able bagi mereka dan tetap memberikan pengalaman berhasil.
• Kepada kakak atau adiknya, terbuka saja tentang kondisi khusus yang dimiliki saudara mereka. Jadikan anak yang lain sebagai mitra dalam menangani anak dengan kondisi khusus. Tetap luangkan waktu individual dan jaga komunikasi agar anak yang lain tak merasa tersisih.(Nuri Fajriati)