
Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia juga ikut terimbas coffee culture ini. Tidak hanya terjadi lonjakan jumlah ekspor kopi, kafe-kafe independen bermunculan. Kafe-kafe mungil, dengan lokasi yang tak umum tapi justru unggul dengan racikan personal. bukan sekedar minum kopi biasa!
Daniel Kaurranny, seorang penggiat kopi dan food traveler, membeberkan rekomendasi beberapa tempat minum kopi favoritnya.
GIYANTI COFFEE ROASTERY
Jl. Surabaya No.20, Menteng, Jakarta Pusat. Buka: Rabu-Sabtu: (09.30-17.30 WIB). Minggu-Selasa: Tutup

Berbeda dari coffee shop kebanyakan yang menggunakan mesin semi-otomatis terprogram, Hendrik memilih mesin piston manual dari Victoria Arduino yang mengandalkan kekuatan tangan untuk menghasilkan tekanan ekstraksi espresso. Dengan metode piston, ekstraksi espresso dipercaya lebih maksimal dibandingkan dengan mesin semi-otomatis yang dibantu pompa elektronik.
Hendrik juga memodifikasi temperatur mesin espresso-nya agar menghasilkan kopi yang lebih bright. Lebih segar dan menonjol jejak aroma buahnya (fruity).
Pilihan menu di Giyanti Coffee sesungguhnya sangat sederhana. Seluruhnya berbasis espresso dan tidak menyajikan pilihan manual brew. Salah satu yang menjadi andalan adalah blend kopi Padang Angkola, campuran antara arabika Sumatra Mandheling (lafal lidah asing untuk kopi Mandailing) dan arabika Sumatra Solok. Pesan dalam bentuk espresso, lalu temukan notes apel dan rempah!
Rekomendasi kopi: Espresso untuk peminum serius, atau piccolo latte sebagai bridging bagi penikmat kopi amatir yang ingin mencoba cita rasa kopi yang lebih berat.
HEADLINE COFFEE
Jl. Kemang Utara Raya No.50, Jakarta Selatan. Buka: Tiap hari (08.00-22.00 WIB)

Kopi yang ditawarkan sering kali didapatkan dari daerah baru di Indonesia, seperti Solok (Sumatra Barat), yang memiliki karakteristik rasa yang bergantung pada musim. Kopi unik lainnya adalah arabika yang dilabeli Lombok Rinjani, diolah semi-wash atau giling basah saat pascapanen, dan disajikan dalam pilihan seduh manual. Mira juga baru saja menyelesaikan ekspedisi kopinya
Kopi-kopi tadi, bersama kopi Flores dari Desa Colol di Manggarai Timur eksklusif tersedia di Headline Coffee saja. Karena, Mira yang memulai kerja sama dengan para petani kopi di daerah tersebut. Selain kopi, kafe ini juga menyuguhkan panini (roti lapis khas Italia) yang banyak difavoritkan pengunjung.
Rekomendasi kopi: Manual brew Lombok Rinjani, Manual brew Sumatra Solok.
KOULTOURA COFFEE
Taman Ratu Indah AA2 No.33, Kedoya, Jakarta Barat. Buka: Tiap hari (09.00- 22.00 WIB)

Coffee shop dengan dekorasi cute and colorful ini menyajikan kopi Indonesia dan kopi dari luar negeri yang disangrai oleh roaster berpengalaman. Lengkap dengan menu brunch dan dinner yang bervariasi.
Pemiliknya, Joe Sentoso dan sang istri, mempunyai hobi traveling dan minum kopi di luar negeri. Dari hobinya ini mereka sering membawa pulang kopi-kopi ‘luar’, mulai dari Singapura, Australia, sampai Amerika Serikat. Joe juga seorang barista terlatih yang pernah mengikuti kursus tentang kopi di Indonesia, Singapura, dan Amerika.
Bila Anda memesan espresso, mereka akan menyajikannya bersama dengan sparkling water untuk ‘mencuci lidah’ atau menetralisasi rasa (palate cleansing). Suatu hal yang lumrah di luar negeri, tapi sangat jarang dilakukan di Indonesia.
Coba Fluffy Latte dengan es krim homemade bagi yang sedang tidak ingin menikmati kopi yang terlalu ‘serius’. Cocok untuk siang hari yang panas!
Rekomendasi kopi: Iced Fluffy Latte, Manual Brew Seasonal (sering kali memakai kopi Afrika yang disangrai oleh roaster Indonesia).
ONE FIFTEENTH (1/15) COFFEE
Jl. Gandaria I No.63, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Buka: Tiap hari (07.00-21.00 WIB)

Menyajikan minuman berbasis espresso dengan mesin La Marzocco Strada, juga sajian kopi manual brew dengan pilihan metode seduh cukup lengkap. 1/15 Coffee, bekerja sama dengan Morph Coffee, sebuah microroaster yang dikerjakan oleh orang Indonesia yang berpengalaman, menyangrai kopinya di Australia. Negeri Kanguru ini diakui sebagai salah satu asal para barista dan roaster terbaik di dunia.
Kafe ini juga memelopori metode cold brew di Jakarta, yaitu metode menyeduh kopi dengan air suhu ruang dan membutuhkan proses 6-12 jam untuk menetes perlahan, serupa tetesan infus. Dengan metode ini kadar keasaman (acidity) kopi cenderung berkurang dan cita rasanya menjadi lebih menonjol. Mereka kemudian mencampurkannya dengan soda limun dan es batu, yang dikenal dengan nama Rojali (rock java lime). Popularitas Rojali banyak dibicarakan orang, dan hingga sekarang menjadi salah satu menu wajib bila berkunjung ke sini.
Coba juga Mie Celor-nya yang nikmat. Mengapa Mie Celor? Karena, ibu dari sang pemilik berasal dari Palembang!
Secara rutin kafe ini mengadakan kelas coffee appreciation atau coffee cupping gratis untuk Anda yang berminat mengenal kopi lebih dalam.
Rekomendasi kopi: Rojali, kopi-kopi Indonesia dengan metode seduh manual (Aeropress disarankan).
PANDAVA COFFEE
Epiwalk Mall GF 119, Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan. Buka: Tiap hari (10.00-20.00 WIB)

Stumptown Coffee dari Portland termasuk salah satu perintis specialty coffee di Amerika dan dihormati di dunia perkopian. Juga menyediakan merek Handsome Coffee asal Los Angeles, AS. Handsome Coffee didirikan tahun 2011 oleh Michael Phillips, alumnus Intelligentsia yang memenangkan World Barista Championship di tahun 2010. Michael adalah juara dunia asal AS yang pertama sejak kejuaraan tahunan yang dimulai tahun 2000. Para juara dunia pada awalnya didominasi barista-barista dari negeri Skandinavia dan Inggris Raya.
Barista Pandava sendiri pernah memenangkan kejuaraan lokal dan tidak segan untuk berbagi cerita tentang kopi dengan Anda. Sebagai alternatif nonkopi, Matcha Latte di Pandava Coffee layak dicicipi.
Rekomendasi kopi: Whenever available, coba cicipi kopi-kopi tersohor asal AS yang sulit ditemukan bahkan di Jakarta sekalipun!
TANAMERA COFFEE
Thamrin City Office Park AA 07, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Buka: Tiap hari (08.00-20.00 WIB); Weekend: sampai pukul 18.00.

Roaster-nya pun warga Australia dengan pengalaman roasting tahunan di Kota Perth. Mesin espresso Slayer canggih, ditambah dengan head barista seorang finalis kejuaraan nasional, M. Aga yang ramah, membuat kualitas kopinya tak perlu diragukan lagi.
Kopi Indonesia yang disajikan di tempat ini juga termasuk salah satu yang unik, yakni Aceh Natural. Istilah ‘natural’ di sini mengacu pada proses pascapanen biji kopi yang umumnya diproses full-wash ataupun wet hull (giling basah). Buah kopi hasil panenan petani langsung dijemur hingga kering, lalu dipisahkan bijinya. Kopi arabika berkualitas baik akan menghasilkan karakter yang berbeda bila diproses berbeda pula, termasuk penanganan pascapanen. kopi Aceh,yang hampir selalu berkarakter bittersweet dan earthy, dengan proses ini menghasilkan jejak rasa wine (istilahnya winey) dan citrus. Sesuatu yang benar-benar baru!
Tanamera juga dengan tegas tidak mengizinkan tamu merokok di dalam kafe karena akan mencemari aroma dan kesegaran kopi mereka. Jangan lewatkan juga banana cake yang sungguh nikmat!
Rekomendasi kopi: Aceh Natural dengan metode Chemex, espresso dengan house blend hasil campuran kopi dari berbagai daerah di Indonesia