
Breaking news terkini dari dunia entertainment, kabar tentang Miley Cyrus meng-unfollow Liam Hemsworth setelah putusnya pertunangan mereka. Ini salah satu contoh saja, betapa unfollow di Twitter itu bisa menjadi kehebohan penting. Artinya, Cyrus --bintang dengan 13 juta follower ini-- ingin menunjukkan sebuah pernyataan sikap bahwa hubungan mereka sudah selesai, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Tiap orang (khusus bagi mereka yang punya akun Twitter) pasti pernah diperlakukan seperti Liam Hemsworth, di unfollow oleh akun lain di Twitter. Kalau dulu mungkin kita tak menyadari siapa saja orang yang (tega) melakukannya pada kita, sekarang mudah sekali mengidentifikasi para unfollower baru itu. Notifikasi itu muncul lewat Direct Message Twitter dan e-mail kita. Tak jarang, fakta unfollower ini mengakibatkan keresahan dan kegalauan. Terlebih lagi, jika orang yang bersangkutan adalah orang yang kita kenal baik dan kita follow.
Mengenai banyaknya orang yang tersinggung akibat di-unfollow di Twitter, pakar media sosial Nukman Luthfie mengatakan, hal itu karena orang nyatanya masih kurang memahami dan menempatkan media sosial sesuai fungsinya. Dua yang paling populer di Indonesia, yakni Facebook dan Twitter. Keduanya, kata Nukman, punya karakter berbeda.
Facebook adalah jejaring pertemanan. Kedua pihak posisinya sejajar. Kita baru bisa berteman setelah salah satu pihak mengklik tombol accept. Sehingga, ketika kita unfriend, otomatis kita tidak bisa melihat timeline akun tersebut dan tidak bisa berkomunikasi lagi dengan yang bersangkutan. “Di Facebook, wajar jika orang tersinggung dan mempertanyakan, ‘Apa salahku sampai di unfriend?’ Sebab, hubungannya memang pertemanan,” kata Nukman.
Sedangkan Twitter bukanlah jejaring pertemanan seperti Facebook. Di Twitter tidak ada add friend. Yang ada, follow. Twitter hakikinya adalah jejaring informasi, sehingga tidak perlu minta izin untuk follow. “Pilihan mengapa seseorang follow si A, B, atau C, bukan karena teman, tetapi lebih karena kontennya menarik,” jelas Nukman.
Ada bermacam alasan unfollow (selain tentunya karena putus hubungan asmara seperti halnya Cyrus). Dari hasil polling yang dibuat oleh DKNewMedia tahun 2012, berikut ini adalah 5 alasan teratas seseorang mengklik tombol unfollow pada akun Anda: sebanyak 52% unfollow akun yang timeline-nya terlalu berisik, 48% akun yang terlalu narsis, 47% akun yang postingan-nya spam, 43% tidak tertarik, dan 29% karena statusnya mengandung banyak pengulangan.
Di luar kelima alasan itu, banyak alasan lain yang sifatnya sangat subjektif. Hal-hal seperti status yang terlalu banyak retweet, terlalu sering check in lokasi, sering mengundang twitwar, terlalu sering atau terlalu jarang update juga bisa menjadi alasan orang lain unfollow akun kita. “Mungkin saja saat itu tweet kita sedang tidak asyik dibaca. Lalu dia berpikir, ngapain baca tweet yang tidak ia suka,” jelas Nukman.(FICKY YUSRINI)