?Modifikasi pada kebaya wajar dilakukan, namun pastikan tidak menghilangkan garis dan pakem kebaya yang ada. Seperti kain penyambung di bagian dada kebaya kutu baru yang menjadi ciri khas, kini disesuaikan menjadi lebih panjang menutupi torso, tidak seperti zaman dahulu yang hanya menutupi area dada dan perut. Modifikasi ini tetap mengikuti pakem yang ada, yaitu kain penyambung yang berbentuk persegi serta lipatan pada bagian kerah dan kancing.? (Yasra ? Perancang Busana)
Kiri: Kebaya, kain dan bros: Yasra Studio. Anting: Sala Indonesia.
Kanan: Kebaya dan kain: Yasra Studio. Anting dan cincin: Roemah Djahit by Weinalea Dirgandini. Tas: Chic Mart.
KEBAYA KARTINI
?Kesederhanaan kebaya Kartini yang khas dikenakan oleh perempuan Jawa memiliki sisi budaya yang kental dengan siluet eksotis lekuk tubuh sebagai karakternya. Hingga saat ini, kain batik wiron masih menjadi paduan yang tepat untuk kebaya Kartini. Wiron yang artinya ?wiwiren ojo nganti kleru? (bila melakukan sesuatu jangan sampai salah), menjadi filosofi yang dipanut oleh kaum priayi seperti R.A. Kartini.? (Weinalea Dirgandini ? Perancang Kebaya)
Kiri: Kebaya: Yasra Studio. Kain: Roemah Djahit by Weinalea Dirgandini. Anting dan bros: Sala Indonesia. Clutch: Aidapray Jewelry Studio.
Kanan: Kebaya dan kain: Roemah Djahit by Weinalea Dirgandini. Anting dan cincin: Sala Indonesia.
KEBAYA ENCIM
?Kebaya encim sebaiknya berpotongan sedikit longgar, dan dikancing hanya menggunakan peniti atau bros sehingga tidak membentuk lipatan. Hindari pemilihan warna gelap karena kebaya encim memiliki identitas warna cerah atau putih.? (Jojo Gouw ? Perancang dan Kolektor Kebaya Encim)
Kebaya, kain, dan aksesori: Jojo Gouw, Radja Art Collection.
KEBAYA BALI
?Konsep desain kebaya sebaiknya menerapkan pola lama atau klasik dengan pemilihan bahan yang prima dan padu padan yang mementingkan harmoni, seperti kebaya Bali yang berhias lilitan selendang di pinggang dengan padanan bahan songket.? (Edward Hutabarat ? Perancang Busana)