Health & Diet
Cara Mudah Awet Muda

14 Apr 2015


Menurut dr. Deby Vinski AAMS, MscAA, dari klinik anti-aging Casa Deby Vinski, mulai usia 20-an, ada hormon tertentu yang menurun sehingga terjadi gangguan metabolisme. Beberapa tanda bahwa tubuh mengalami penuaan, antara lain proses berpikir jadi pelan, bakar kalori tidak secepat dulu lagi, kulit terlihat kusam walaupun sudah dirawat dengan krim apa pun, stamina menurun, mood tidak bisa diajak berkompromi, dan sebagainya. 

Salah satu pemicu penurunan ini karena rendahnya dua hormon awet muda dalam tubuh kita, yakni hormon pertumbuhan atau human growth hormone (HGH) dan IGF-1. Ketidakseimbangan hormon ini juga menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan dan penyakit degeneratif.  

Berikut ini adalah beberapa cara dasar untuk menjaga metabolisme tetap ‘muda’, sehingga berat badan bisa dikendalikan, dan usia biologis bisa mundur beberapa tahun lebih muda.

1. Olahraga  teratur. Bergerak secara aktif membantu metabolisme tubuh Anda bekerja aktif. Gerakan-gerakan tertentu akan merangsang kelenjar hipofisis dan hipotalamus di otak untuk mengeluarkan hormon antiaging. Tidak perlu olahraga yang ekstrem, pilih saja olahraga yang Anda sukai.  “Percuma saja bermain tenis selama 3 jam, tapi 3 bulan sekali. Olahraga harus rutin, setidaknya 3 kali dalam seminggu. Ciptakan suasana yang membuat Anda semangat berolahraga,” saran dokter yang mendalami preventive antiaging medicine ini.   

2. Tidur cukup. Menurut statistik, kita butuh 7-8 jam waktu tidur dalam sehari. Waktu tidur ini tidak bisa digantikan dengan suplemen apa pun. “Mobil saja ada waktu berhenti, atau pabrik juga ada jam tutupnya. Begitu juga tubuh kita, butuh istirahat. Tidur adalah waktunya sel-sel tubuh bekerja memperbaiki diri,” tutur dr. Deby.

3. Kurangi gula. Mengonsumsi gula berlebihan  tiap hari dalam menu makanan bisa mempercepat kerusakan sel dalam tubuh. Ada empat jenis gula: glukosa, fruktosa, laktosa, dan sukrosa. Makanan dan minuman dengan kadar glukosa tinggi, misalnya minuman ringan, kue-kue, akan langsung meningkatkan kadar gula dalam darah. Sementara fruktosa (gula pada buah) dan laktosa (biasanya pada produk susu) tidak menaikkan kadar gula dalam darah. Pilih makanan yang kandungan indeks glikemiknya rendah, misalnya beras merah, pisang, apel, dan spaghetti.

4. Perbanyak protein. Proses pertumbuhan tubuh manusia banyak dipengaruhi oleh protein. Oleh karena itu, mengonsumsi protein berkualitas tinggi sangat dianjurkan. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi di antaranya daging, susu, telur, keju, kedelai, tahu, dan produk olahannya. Elemen yang terkandung dalam makanan yang mengandung protein adalah asam amino. Asam amino berfungsi untuk membangun pembentukan otot, kolagen kulit, menumbuhkan hormon, bahan kimia otak, memperbaiki kuku dan rambut, serta memperbaiki sel tubuh.

5. Batasi kalori. Jaga asupan kalori untuk memenuhi kalori harian yang dibutuhkan. Mengonsumsi terlalu sedikit kalori, seperti diet ekstrem, bisa memperlambat metabolisme. Sebaliknya, pola makan yang terlalu banyak kalori dapat meningkatkan produksi insulin dan mengganggu metabolisme. Dokter Deby punya cara menghitung kebutuhan kalori yang pas: (1+2) – 3.
1    = Berat badan x 2
2    = Tinggi badan x 2
3    = Umur x 5
Hasil dari jumlah tersebut tambahkan dengan 600.
Misal, usia Anda 30, tinggi 160 cm, berat 50 kg.
Jumlah kalori yang Anda butuhkan adalah: ((320  + 100) – 150)+ 600 = 1.170 kalori. (f)