Celebrity
‘Kotak’ Cinta Roger Federer

14 Jan 2016

Witing tresno jalaran soko kulino, begitulah kira-kira pepatah yang bisa menggambarkan kisah cinta pasangan petenis dunia, Roger Federer dengan istrinya, Miroslava Vavrinec (37). Pertemuan keduanya dimulai tahun 1997. Kala itu, di tengah padatnya jadwal latihan, diam-diam hati Roger kepincut pada pesona Miroslava, rekan sesama atlet di pusat pelatihan tenis di Biel, Swiss. Padahal, usia Mirka, begitu Miroslava biasa disapa, tiga tahun lebih tua darinya.     

Dengan kesibukan latihan yang padat, Roger tak memiliki banyak waktu untuk mengejar gadis impiannya itu. Kesempatan justru terbuka ketika keduanya sama-sama mengikuti turnamen tenis di ajang Olimpiade Sydney, tahun 2000.
Menghabiskan waktu dua minggu lebih bersama, tanpa berusaha terlihat agresif, Roger mulai mendekati gadis kelahiran Bojnice, Slovakia, itu.

“Rasanya, tak ada satu momen pun yang ia lewatkan tanpa asyik mengajak saya ngobrol,” cerita Mirka, mengingat-ingat. “Bahkan, saya masih ingat ciuman hangat pertama yang diberikan Roger di akhir turnamen,” tambahnya, tersenyum.
Cinta lokasi itu terus berlanjut, meski olimpiade telah berakhir. Rupanya, Roger tak ingin melepaskan Mirka begitu saja. Pada mulanya, pasangan ini berusaha untuk menyimpan rapat hubungan mereka dari sorotan media dan publik. Bahkan keduanya sempat membuat kesepakatan dengan pers Swiss agar tidak memublikasikan foto-foto saat mereka sedang bersama.  

Namun, kesepakatan tersebut tak berjalan baik. Kisah cinta mereka justru terbongkar ke publik. Berita tentang Roger dan Mirka yang tinggal bersama di sebuah apartemen di Oberwil, Swiss, ramai menjadi konsumsi media. Pers Swiss berpendapat, apa yang terjadi di luar pintu apartemen itu berhak diketahui oleh publik.

Seakan tak bisa dibendung, foto-foto mesra Roger dan Mirka mendapat tanggapan yang beragan dari para fans. Meski sebagian besar tidak mempermasalahkan hubungan keduanya, para fans tetap ingin Roger fokus pada karier tenisnya yang tengah bersinar.
Dari foto-foto yang beredar, penggemar bisa melihat cinta di antara Roger dan Mirka. Walaupun ada suara sumbang tentang prestasi Mirka di kancah tenis profesional dinilai tidak cukup mengimbangi Roger, toh, penilaian itu tidak berarti apa-apa jika melihat kebahagiaan yang dirasakan pasangan pesohor itu.

Setelah pernah satu kali bermain bersama di Hopman Cup 2002, di Perth, Australia, Mirka mengundurkan diri dari dunia tenis profesional. Cedera kaki membuatnya tidak bisa bergerak lincah di lapangan. Tapi, bagi Mirka, kemundurannya bukanlah perpisahan dengan lapangan tenis. Ia tetap terlibat di pertandingan tenis, meski di luar lapangan. Mirka mengabdikan dirinya untuk mengembangkan karier Roger. Ia mengatur jadwal Roger, mulai dari jadwal penerbangan  hingga janji temu dengan media.

Tak dipungkiri, perkembangan karier Roger tak bisa lepas dari campur tangan Mirka. Dari balik layar, duet pasangan ini berhasil membawa Roger ke dalam jajaran petenis top dunia. “Mirka memberi masukan yang penting bagi karier Roger,” ungkap Paul Annacone, pelatih Roger.  

Tak hanya sang pelatih, dalam sebuah wawancara, Roger   mengakui tentang dukungan Mirka yang sangat besar. Petenis kelahiran Basel, Swiss, ini juga merasa tak pernah bisa berjauhan dari istrinya. “Luar biasa bagaimana pengorbanannya yang besar untuk bisa berada di dekat saya. Tanpanya, semuanya menjadi lebih rumit,” ungkap Roger.
The New Daily sampai menjuluki Mirka sebagai ‘A tennis player’s box’. Kotak yang dimaksud ialah tempat khusus yang disediakan bagi orang-orang terkasih pemain. Di kotak itulah mereka berkumpul, merayakan kemenangan, atau juga merasakan pahitnya kekalahan. Kehadiran orang-orang terkasih di sana, seperti Mirka, memainkan peran yang sangat besar, bahkan sama besarnya dengan pertandingan itu sendiri. (f)