Ya, pengalaman adalah sebuah kata kunci, seperti disebutkan Maya Syahrial dari tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja, Kementerian Pariwisata RI, sebagai kemutlakan wisata gastronomi, dalam diskusi bertema Indonesia Menuju Destinasi Wisata Gastronomi Dunia.
Virginia menyinggung antara lain langkah-langkah terpuji yang dilakukan para chef di belakang kemudi restoran klasik hingga progresif, seperti NUSA Indonesian Gastronomy di Jakarta dan Roemah Langko di Lombok. Panelis lainnya dalam diskusi berbentuk FGD ini, Ida Bagus Suar, pemilik Bali Pesto, Ubud, sekaligus perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, juga menyebutkan restoran Locavore di Ubud sebagai contoh konkret pelestari gastronomi dalam cara modern dan pembawa impact yang nyata.
Dulu, berwisata itu sekadar pleasure, mass tourism. Sekarang pengalaman dikejar karena bersifat memorable,” ujar Virginia. (f)
Baca juga:
Amaliah Membawa Kearifan Tumpeng di Festival Pangan di Italia
Di Hari Kopi Internasional, Mari Berbincang dengan Andy Easthope, Juri Kopi Internasional
Trifitria Nuragustina
Topic
#kemenparri, #wisatakulinerbali, #indonesiagastronomi