Dok. Jogja Fashion Week
Berlangsung di Kamala Ballroom, Sleman City Hall, Jogja Fashion Week diikuti oleh 145 desainer dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Magelang, Kudus, Semarang, Jepara, Solo, Riau, Jambi, Lampung, Jakarta, Bandung, hingga Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.
Tak hanya melibatkan ratusan desainer, ajang tahunan ini juga menggandeng 72 model utama dari berbagai daerah di Indonesia termasuk 40 model anak dari Jawa Timur dan Semarang. Sebagai acara pendukung, Jogja Fashion Week juga melibatkan 100 siswa dari ASMAT Pro.
Creative Director JFW 2022, Philip Iswardono, menjelaskan nama yang dipilih untuk tema tahun ini adalah representasi lima Destinasi Super Prioritas yang dicanangkan pemerintah untuk membangkitkan sektor di pariwisata tanah air. Dijadikan inspirasi yang dikembangkan oleh desainer berbasis wastra Nusantara, sesuai dengan DNA yang mereka miliki dan dengan sentuhan dan gaya yang lebih kontemporer.
"Diharapkan pengembangan kain-kain lokal yang ada di lima destinasi wisata unggulan tersebut bisa menjadi tolok ukur bagi para kreator busana atau fashion desainer," jelasnya. Lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia yang dimaksud adalah Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo.
Dok. Jogja Fashion Week
Mengangkat Budaya Pada Busana Kontemporer
Borobudur menjadi tema dari Trifena Dessy asal Yogyakarta dengan brand-nya, Gauree, yang berkolaborasi dengan Batik Rara Djonggrang. Kolaborasi kedua brand tersebut bertajuk “Mahayana Budhara” ini menonjolkan siluet bangunan candi yang dibalut dengan siluet feminine casual.
Terdiri dari enam look busana ready-to-wear, para penikmat fashion dapat merasakan kemagisan Borobudur yang dipadukan dengan lighting memukau.
Sylla, brand muslim wear yang berbasis di Bandung, memilih Gua Rangko, Labuan Bajo, sebagai inspirasi utama rancangan karyanya yang diberi tajuk “Nirankara”. Gua Rangko divisualisasikan ke dalam koleksi busana muslim wear menggunakan material wastra Nusantara, yaitu kain tenun. Kain tenun yang dipilih memiliki motif khas Nusa Tenggara Timur dikombinasikan dengan kain alegra berwarna ivory dan katun madinah berwarna navy.
Paduannya sukses memvisualisasikan lanskap stalaktit, stalagmit, dan kolam air yang bisa ditemukan di Gua Rangko. Siluet, detail bentuk potongan, dan elemen pendukungnya disesuaikan dengan pemandangan Gua Rangko.
Dok. Jogja Fashion Week
Kidz Art Mission Project (KAMP) menjadi salah satu brand kidswear yang mencuri perhatian. KAMP menampilkan delapan karya desain ethnic fusion dengan inspirasi Panca Kartika. Meskipun menonjolkan kesan ethnic yang yang kental, tampilan tetap terlihat playful dan colorful sesuai karakter busana anak.
Hadir juga desainer berusia 10 tahun, Adriana Chloe, memamerkan koleksi ready-to-wear-nya yang bertajuk “Shabby Patch Denim”. Pada koleksi ini, ia mengangkat aplikasi patchwork dengan menggunakan material denim dan lace. Penggunaan patchwork sendiri merupakan bentuk komitmen Andriana dalam mengampanyekan sustainable fashion. Timeless look dan pengolahan produk yang zero waste menjadi keunggulan produk.
Looking East
Afif Syakur, desainer batik Yogyakarta sekaligus Project Director Jogja Fashion Week 2022 menampilkan koleksi “Sehari”. Koleksi terdiri dari 36 busana ready-to-wear terinspirasi dari beragam motif lima destinasi wisata super prioritas.
Melalui koleksinya, Afif ingin memperlihatkan beragam budaya Indonesia. Ia memadukan batik khas Danau Toba dengan daerah-daerah penghasil tenun lainnya Koleksi “Sehari” menggunakan warna-warna cerah seperti merah, biru dan oranye.
“Batik saat ini bukan milik orang Jawa lagi. Banyak pendokumentasian wastra daerah yang dimasukkan ke dalam batik seperti batik Sulawesi. Kemudian, saya membuat batik yang terinspirasi dari wastra yang ada sehingga menjadi lebih ringan untuk dipakai sehari-hari,” tutur Afif.
Afif menghabiskan waktu kurang lebih selama enam bulan dalam mempersiapkan koleksinya. Ia mendapatkan sebuah pembelajaran bahwa setiap motif batik dari berbagai daerah, memiliki pesan mulia.
Dok. Jogja Fashion Week
“Koleksi ini memang cenderung mengangkat konsep Indonesia Timur. “Looking East’, merupakan tema besar dari special show saya bersama Afif Syakur. Karena Indonesia Timur saat ini sangat di-branding oleh pemerintah Indonesia,” jelas Phillip.
Kemeriahan Jogja Fashion Week 2022 juga bisa disaksikan melalui kanal YouTube Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY.
Baca juga:
Empat Fashion Brand ini Rilis Koleksi Baru!
Coach x Muklay: Kolaborasi Pertama Bersama Seniman Lokal
Tangkapan Tren Dari Panggung JFW 2022
Artikel ini juga tayang di www.gadis.co.id
Nadyne Ovinda Adityasari
Topic
#FashionTrend, #JogjaFashionWeek, #Fashion