Mety - Palembang
Menurut Psikolog Irma Makarim, kondisi seperti ini sering kali terjadi saat hubungan antara suami istri tidak setara. Banyak pria beranggapan bahwa setelah menikah, istri menjadi miliknya yang bisa diperlakukan sesuai kebutuhannya. Biasanya segala keputusan penting diambil pihak yang kuat. Untuk memperlihatkan kekuatan, ia akan menekan dan memperlakukan pasangan semena-mena. Biasanya, pria ini tidak menganggap istrinya sebagai pasangan hidup yang bisa saling berbagi dan saling mendukung. Ini mencerminkan hubungan yang pincang.
Sedangkan menurut Psikolog Monty Satiadarma, salah Anda merupakan bagian dari ranah hukum. Anda seharusnya meminta bantuan lembaga hukum. Tanpa bantuan hukum masalah ini akan berlarut-larut dan beban psikologis Anda akan semakin berat dari waktu ke waktu.
Aspek psikologis yang tengah Anda hadapi saat ini adalah kecemasan untuk menghubungi lembaga hukum. Jika Anda yakin berada di pihak yang benar, tentu lembaga hukum akan memperjuangkan hak Anda. Lain hal jika memang Anda sendiri berada di pihak yang salah ketika muncul konflik rumah tangga. Sebelum masalah hukum menjadi lebih jelas, relatif sulit memberikan pertimbangan psikologis bagi Anda. Oleh karena itu, sesegera mungkin menghubungi lembaga hukum di kota Anda.(f)